PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SUDAH SAATNYA BAGI GURU
Oleh : SYARIF
Setiap
guru mendambakan agar anak didiknya mencapai prestasi terbaik, tumbuh menjadi
generasi yang terbaik dijamannya, kebanggaan bangsa dan disegani oleh dunia
luar, namun tidak semua guru tahu apa
yang mutlak dibutuhkan untuk mencapai tujuan itu. Mungkin dalam tulisan ini
dapat menemukan suatu jawaban yang
diyakini dapat mengantarkan anak didik kita kegerbang harapan tersebut.
Guru
tidak perlu alergi dengan konsep ini, ingat yang diperlukan anak kita adalah
pendidikan yang dapat menjadikan mereka
hidup dimasanya, bukan dimasa kita dahulu. Bagian yang terpenting dalam
pendidikan sekarang ini selain pengetahuan umum adalah intelektualitas yang
mencakup segala hal, kemampuan berinovasi, membaca situasi secara nyata dan
dapat mencari solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapi.
Berikut
penulis akan menyajikan teori pakar pendidikan dengan konsepnya sebagai
berikut:
Model PembelajaranKontekstual.
Pembelajaran
kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan membentuk siswa
untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan
materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari
Pembelajaran
Kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL) menurut Nurhadi (2003)
adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi
yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.
Menurut Johnson (2002) CTL adalah sebuah proses
pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi
akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik
dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan
pribadi, sosial dan budaya mereka.
-
Dasar Toeri Model
Pembelajaran Kontekstual
Menurut Johnson (2004) tiga
pilar dalam CTL yaitu :
-
CTL mencerminkan
prinsip kesaling-bergantungan
-
CTL mencerminkan
prinsip diferensiasi
-
CTL mencerminkan
prinsip pengorganisasian diri
Komponen Model
Pembelajaran CTL
Ada tujuh komponen utama
dalam pembelajaran CTL yaitu :
-
Bertanya
(Questioning)
-
Kontruktivisme
(Contruktivism)
-
Menemukan (Inquiry)
-
Permodelan
(Modeling)
-
Masyarakat Belajar
(Learning Community)
-
Penilaian sebenarnya
(Aithentic assesment)
Pola / Skenario Pembelajaran Kontekstual
Contoh pengaitan-pengaitan
yang dilakukan dalam CTL :
Di kelas yang tinggi para guru mendorong siswa untuk
membaca, menulis dan berfikir secara kritis dengan meminta mereka untuk focus
pada persoalan-persoalan kontroverrsial di lingkungan atau masyarakat mereka.
Kelas dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok memilih sebuah persoalan
kontroversial dan menelitinya.
Langkah-langkah Pembelajaran CTL dalam Kelas
-
Melaksanakan sejauh
mungkin kegiatan inkuiry untuk semua topik
-
Mengembangkan
pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri
pengetahuan dan keterampilan bertanya
-
Mengembangkan sifat
ingin tahu siswa dengan bertanya
-
Menghadirkan model
sebagai contoh pembelajaran
-
Menciptakan
masyarakat belajar
-
Melakukan refleksi
di akhir penemuan
-
Melakukan penilaian
yang sebenarnya dengan berbagai cara
Ciri kelas yang menggunakan
pendekatan kontekstual :
*
Pengalaman nyata
*
Kerja sama, saling
menunjang
*
Gembira, belajar
dengan gairah
*
Pembelajaran
terintegrasi
*
Menggunakan berbagai
sumber
*
Siswa aktif dan
kritis
*
Menyenangkan, tidak
membosankan
*
Sharing dengan teman
*
Guru kreatif
Contoh skenario
pembelajaran kontekstual :
è
Pengorganisasian : kelompok kecil 4 – 5 orang
è
Pertemuan : menyelidiki perubahan sosial
dalam masyarakat
☼
Tanya jawab tentang
terjadinya perubahan sosial
☼
Penjelasan singkat
tentang perubahan sosial
☼
Melakukan kegiatan
pengamatan
☼
Mengamati dan
melaporkan hasil
☼
Menyimpulkan hasil
kegiatan
☼
Memberi contoh
terapan dalam kehidupan sehari-hari
Dengan pembelajaran kontektual dengan sendirinya anak
akan secara langsung berebaur dengan bahan ajar yang disampaikan, sehingga anak
akan menyatu dalam dunia pembelajaran, dengan terbawanya anak kedunia
pembelajaran diharapkan dapat menemukan sendiri inti materi bahan ajar sehingga
tingkat penguasaan konsep dapat meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar