MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 SUNGAI AMBAWANG
KABUPATEN KUBU RAYA
LAPORAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
OLEH
NO
|
NAMA
|
1
|
WALUYO, S.Pd
|
2
|
ZITA IDA
UHUR SARAGIH, S.Pd
|
3
|
ARVINARTI,
SE
|
4
|
MUNIRA
ANGGRAENI, S.Pd
|
|
MUSYAWARAH
GURU MATA PELAJARAN IPS
KABUPATEN KUBU
RAYA
PROVINSI
KALIMANTAN BARAT
2012
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL MAKE A MATCH PADA MATA
PELAJARAN IPS TERPADU
DI KELAS VIII SMP NEGERI 7
SUNGAI AMBAWANG
KABUPATEN KUBU RAYA
OLEH
NO
|
NAMA
|
1
|
WALUYO, S.Pd
|
2
|
ZITA IDA
UHUR SARAGIH, S.Pd
|
3
|
ARVINARTI,
SE
|
4
|
MUNIRA
ANGGRAENI, S.Pd
|
Disetujui oleh
Kepala SMP Negeri 7
Sungai Ambawang
KST AL ENDY, S.Pd
NIP.196112301984031006
Disahkan Oleh
Kepala Dimas
Pendidikan
Kabupaten Kubu Raya
FRANS RANDUS, S.Pd.M.Si
NIP.19591010
198009 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Paporan
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul ” Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui penerapan
pembelajaran Kooperatif Model Make A-Match pada Mata Pelajaran IPS Terpadu
di kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya”
Laporan
Penelitian Tindakan Kelas ini disusun dalam rangka pengembangan
karir guru dan sebagai prasyarat kenaikan pangkat jabatan guru dari golangan IV
a ke IV b.
Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaan penelitian sampai selesainya penulisan laporan ini
Akhirnya , penulis berharap semoga lapoaran
penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi para pembacanya
Sungai Raya 14 Juli 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
|
|
KATA PENGANTAR …………………………………………………...
|
iii
|
DAFTAR ISI
...............................................................................................
|
iv
|
DAFTAR TABEL .......................................................................................
|
vi
|
DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………….
|
Vii
|
DAFTAR LAMPIRAN
...............................................................................
|
Viii
|
ABSTRAK ……………………………………………………………….
|
Ix
|
BAB I PENDAHULUAN
|
1
|
A. Latar belakang penelitian ..........................................................
|
1
|
B. Masalah penelitian ....................................................................
|
4
|
C. Cara Pemecahan masalah ..........................................................
|
5
|
D. Tujuan Penelitian ….................................................................
|
6
|
E. Manfaat Penelitian ....................................................................
|
6
|
F. Definisi Operasional .................................................................
|
7
|
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
|
9
|
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................
|
9
|
B. Hipotesis
Tindakan ………………………………...................
|
16
|
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
|
17
|
A. Tempat
dan Subjek Penelitian...................................................
|
17
|
B. Waktu
Penelitian .......................................................................
|
17
|
C. Data
dan Cara Pengumpulan....................................................
|
18
|
D. Instrumen
Penelitian..................................................................
|
19
|
E. Teknik
Analisis Data,,,,,,,,.........................................................
|
19
|
F. Indikator Kinerja Tindakan
......................................................
|
20
|
G. Rincian
Prosedur Penelitian......................................................
|
20
|
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................
|
27
|
A. Hasil
Penelitian..........................................................................
|
27
|
B.
Pembahasan
..............................................................................
|
30
|
BAB V PENUTUP
......................................................................................
|
33
|
A. Kesimpulan ...............................................................................
|
33
|
B.
Saran
........................................................................................
|
33
|
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................
|
35
|
LAMPIRAN -LAMPIRAN
|
DAFTAR TABEL
Halaman
|
||
Tabel 1.1
|
Tingkat aktivitas belajar siswa sebelum penelitian pada mata pelajaran IPS di kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten
Kubu RayaTahun Pelajaran 2011/2012
...................................................................
|
3
|
Tabel 1.2
|
Nilai Ulangan Harian sebelum
penelitian pada Mata Pelajaran IPS di Kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang
Kabupaten Kubu Raya Tahun Pelajan 2011/2012………………………………………………
|
5
|
Tabel 4.1
|
Tingkat
Aktivitas siswa Dalam Proses Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus 1
.........................................................
|
27
|
Tabel 4.2
|
Nilai Hasil Pre Test dan Post test
Siklus 1 .........................
|
29
|
DAFTAR GRAFIK
Halaman
|
||
Grafik 4.1
|
Grafik Tingkat Aktivitas siswa
|
31
|
Grafik 4.2
|
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar
|
32
|
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
|
||
Lampiran 1
|
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus 1…….
|
36
|
Lampiran 2
|
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus 1……
|
40
|
Lampiran 3
|
Soal Tes Siklus 1 ...... .................................................................
|
44
|
Lampiran 4
|
Kartu Pertanyaan Dan .Jawaban Pertemuan1 Siklus 1 ..............
|
47
|
Lampiran 5
|
Kartu Pertanyaan Dan .Jawaban Pertemuan 2 Siklus 1 .............
|
48
|
Lampiran 6
|
Anlisis Lembar
Jawaban Pre Test ……………………………..
|
49
|
Lampiran 7
|
Anlisis Lembar
Jawaban Pre Test ……………………………..
|
50
|
Lampiran 8
|
Analisa data Pre test Dan Post Test
|
51
|
Lampiran 9
|
Lembar
Observasi Aktivitas siswa Pertemuan 1 siklus 1 ...........
|
52
|
Lampiran 10
|
Lembar
Observasi Aktivitas siswa Pertemuan 2 siklus 1 ...........
|
53
|
Lampiran 11
|
Rekapitulasi Obbservasi saiswa ………………………………
|
54
|
Lampiran 12
|
Format Obsrvasi Guru Pertemuan 1 siklus I .............................
|
55
|
Lampiran 13
|
Format Obsrvasi Guru Pertemuan 2 siklus I .............................
|
56
|
Lampiran 14
|
Foto – Fotp Kegiatan
|
57
|
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “ Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Siswa
melalui penerapan Pembelajaran kooperatif Model Make A Match pada Mata Pelajaran IPS di Kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai
Ambawang Kabupaten Kubu Raya “
Penelitian tndakan kelas ini dilakukan dalam satu siklus terdiri atas tiga kali pertemuan yaitu dua
kali penyampaian materidan satu kali pertemuan untuk tes akhir siklus dengan
proserdur berikut:
1. Rencana tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Obeservasi
4. Refleksi
Penelitian tindakan
kelas yang dilaksanakan dalam satu siklus
melalui penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Make a Match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS di kelas VIII
SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya yaitu: pada pertemuan pertama
tingkat aktivitas belajar siswa 63, 97 % terjadi kenaikan sebesar 39,73 % dari
sebelum diberikan tindakan, pada pertemuan ke dua tingkat aktivitas mengalami
peningkatan yaitu mencapai 69,36% , mengalami kenaikan 5,39% dari pertemuan ke
satu., atau dengan rata-rata kenaikan sebesar 66,67 %
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif
model Make a Match dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dari rata-rata nilai pre test sebesar 38,79 menjadi 71,52,
dan tingkat ketuntasan klasikal dari 18,18% menjadi 84,85 %
Dari hasil setiap siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
Kooperatif ModelMake a Match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
pada mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang
Kabupaten Kubu Raya sesuai yang ditetapkan dalam penelitian ini
Kata Kunci: Model Make
A Match, Aktivitas , hasil Belajar
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Penelitian
Pelaksanaan pembelajaran merupakan
salah satu tugas utama guru, pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses
yang ditujukan untuk membelajarkan
siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering
ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa, dominasi guru lebih
tinggi dalam proses pembelajaran guru sebagai pembicara sekaligus satu-satunya
pentrasfer ilmu hal ini
menyebabkan siswa cenderung pasif
sehingga mereka lebih banyak menunggu apa yang diberikan guru dari pada mencari
dan menemukan sendiri pengetahuan, ketrampilan atau sikap yang mereka perlukan.
Kejenuhan yang muncul pada diri siswa tidak jarang membuat siswa kurang
termotivasi untuk mengikuti
proses pembelajaran,
keadaan ini tentu akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
Saat ini pelaksanaan pendidikan di
sekolah -sekolah telah
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang mengacu pada (1)
Permendiknas RI no 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah,
(2) Permendiknas No.23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi lulusan untuk
satuan pendidikan
dasar dan menengah, kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi guru untuk
menentukan bagai mana cara agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai..
Berdasarkan hasil observasi yang
peneliti lakukan saat proses pembelajaran dan berdasarkan hasil ulangan harian sebelum
penelitian di kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya menunjukkan
tingkat aktivitas ( tabel 1.1
) dan hasil belajar (tabel 1.2 ) yang masih rendah .
TABEL 1.1
: Tingkat Aktivitas Belajar
Siswa Sebelum Penelitian Pada Mata Pelajaran
IPS di Kelas
VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu
Raya Semester 1Tahun
Pelajaran 2011/2012
No
|
Hal-Hal Yang
diamati
|
Jumlah Siswa
|
Rata-rata
|
Prosentase
|
|
Pertemuan 1
19-7-2011
|
Pertemuan 2
20-7-2011
|
||||
1
|
Tidak
Mengikuti Pelajaran
|
0
|
0
|
(0+0):2=0
|
(0:33)x 100%=0 %
|
2
|
Bertanya
kepada guru tentang materi pelajaran yang belum dipahami
|
5
|
3
|
(5+3):2 = 4
|
(4:33) X 100% =12,12%
|
3
|
Menjawab
pertanyaan baik dari siswa maupun dari guru
|
3
|
3
|
(3+3):2 = 3
|
(3:33)X100%=9,09%
|
4
|
Memberikan
tanggapan
|
1
|
1
|
(1+1):2 = 1
|
(1:33)x100%= 3,03%
|
Total
|
9
|
7
|
(9+7):2 = 8
|
( 8 :33) x 100 % =24,24%
|
Sumber
: Data Observasi Sebelum Penelitian
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa
tingkat aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya
masih rendah , yaitu total rata rata 24,24%
terdiri atas siswa yang
bertanya hanya 12,12
%, siswa yang ,menjawab pertanyaan guru atau
siswa sebanyak 9,09
%, siswa memberikan tanggapan 3,03%
.
Kurang aktifnya siswa berdasarkan hasil refleksi yang peneliti lakukan disebabkan
karena peneliti rasakan kurang menggunakan model dan media serta sumber belajar
yang beragam sehingga siswa tergantung pada guru, mungkin ini yang menjadi penyebab rendahnya nilai
Ulangan Harian sebelum penelitian seperti terlihat pada tabel 1.2 yaitu
yang memperoleh nilai ≥65
berjumlah. 9 orang
atau 27,27 % dan
yang mendapatkan <65 sebanyak
24 orang atau 72,73
%
, dengan nilai rata-rata 56,58. Karena
siswa yang mencapai nilai ≥65 kurang
dari 85% dari
jumlah siswa maka pembelajaran
IPS kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang pada
ulangan harian sebelum dilaksanakan penelitian secara klasikal belum tuntas.
Berdasarkan uraian di atas penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas
mengenai “Upaya meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar siswa melalui penerapan
pembelajaran koopertif model Make a Match pada Mata Pelajaran IPS di
Kelas
VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang
Kabupaten Kubu Raya”. Penulis memilih model pembelajaran
Kooperatif Tipe Make A Match hal ini dengan pertimbangan
bahwa tingkat aktivitas dan penguasaan
konsep siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya masih rendah,
sehingga dalam proses pembelajaran siswa mencari
jawaban atau pertanyaan pada
kartunya dengan jalan mencocokkan dengan teman yang lain
TABEL1 2
: Nilai Ulangan Harian Sebelum Penelitian Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas
VIII SMP
Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu
Raya Tahun Pelajaran 2011/2012
No
|
NAMA
|
NILAI
|
KETERANGAN
|
1
|
ABU
HARAIRAH
|
60.00
|
BELUM
TUNTAS
|
2
|
ADE
PURWANTINI
|
53.00
|
BELUM
TUNTAS
|
3
|
ALWAHIDIA
|
67.00
|
TUNTAS
|
4
|
ARIANUS
|
53.00
|
BELUM
TUNTAS
|
5
|
ARIFIN
|
47.00
|
BELUM
TUNTAS
|
6
|
ASRATA
AINA
|
53.00
|
BELUM
TUNTAS
|
7
|
BELLA
|
47.00
|
BELUM
TUNTAS
|
8
|
BUDIMAN
|
67.00
|
TUNTAS
|
9
|
CAMELIA
R
|
73.00
|
TUNTAS
|
10
|
DIAN
SAPUTRI
|
60.00
|
BELUM
TUNTAS
|
11
|
EKA
SUSILOWATI
|
40.00
|
BELUM
TUNTAS
|
12
|
ERA
RAMADANI
|
67.00
|
TUNTAS
|
13
|
HANIN
YULIANA
|
60.00
|
BELUM
TUNTAS
|
14
|
MARSELINA
|
60.00
|
BELUM
TUNTAS
|
15
|
MEIKA
ZEVANA
|
67.00
|
TUNTAS
|
16
|
MUHAMMAD
ROKIB
|
53.00
|
BELUM
TUNTAS
|
17
|
MUHAMMAD
SISWOYO
|
60.00
|
BELUM
TUNTAS
|
18
|
MUH
VERI ANDANI
|
60.00
|
BELUM
TUNTAS
|
19
|
MULIA
WANI
|
67.00
|
TUNTAS
|
20
|
MUNJAYANA
|
47.00
|
BELUM
TUNTAS
|
21
|
NANDA
|
60.00
|
BELUM
TUNTAS
|
22
|
NATALIA
|
67.00
|
TUNTAS
|
23
|
PUTRI
CHINTIA DEWI
|
67.00
|
TUNTAS
|
24
|
PUJAH
SEPTIANI
|
53.00
|
BELUM
TUNTAS
|
25
|
RATNASARI
|
40.00
|
BELUM
TUNTAS
|
26
|
REZA
RIZAL D
|
73.00
|
TUNTAS
|
27
|
RIA
INYANI
|
40.00
|
BELUM
TUNTAS
|
28
|
RINA
SYA'BAN NOVIANI
|
53.00
|
BELUM
TUNTAS
|
29
|
RINRIANISUKMA
RINATI
|
47.00
|
BELUM
TUNTAS
|
30
|
RITA
|
47.00
|
BELUM
TUNTAS
|
31
|
RONI
|
53.00
|
BELUM
TUNTAS
|
32
|
SRI
RENTIK K
|
53.00
|
BELUM
TUNTAS
|
33
|
YULIANTI
DEWI PUTRI
|
53.00
|
BELUM
TUNTAS
|
33
|
JUMLAH
|
1867.00
|
9 TUNTAS
|
RATA
– RATA
|
56.58
|
27,27%
|
Sumber
: Nilai Ulangan Harian tanggal 26 Juli 2011
B.
Masalah
Penelitian
A.
Identifikasi Masalah
.Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti menyimpulkan
adanya masalah dalam kegiatan
pembelajaran IPS di kelas VIII SMP Negeri 7 Kabupaten Kubu Raya yaitu :
a.
Guru menggunakan metode pembelajaran kurang
bervariasi
b.
Siswa
kurang aktif dalam pembelajaran
c.
Rendahnya
hasil belajar
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi masalah umum dalam penelitian ini adalah : “ Apakah Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Make a Match Dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas VIII SMP Negeri 7
Sungai Ambawang Kabupaten Kubu
Raya?”.
C.
Cara
Pemecahan Masalah
Usaha
untuk memecahkan masalah
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Kolaborasi
|
:
|
Peneliti
bekerjasama dengan teman sejawat melakukan kegiatan mendiskusikan hal-hal
yang akan dilakukan, utamanya untuk mendalami dan memahami pembelajaran
Kooperatif model Make A Match dalam rangka
menyiapkan strategi Pembelajaran IPS yang sesuai dengan setting kelas yang akan
diberi tindakan
|
2. Broinstorming
|
:
|
Peneliti
dan teman sejawat melakukan musyawarah untuk menyusun skenario
tindakan yang perlu disiapkan dalam proses pembelajaran di kelas.
|
3. Observasi
|
:
|
Teman sejawat
melakukan kegiatan obsevasi terhadap
jalannya pemberian tindakan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan
skenario yang telah disiapkan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi keberhasilan maupun
kegagalan serta penyebabnya.
|
4. Refleksi
|
:
|
Peneliti
dan teman sejawat
melakukan diskusi bersama untuk membahas hasil pengamatan. Hasil kegiatan ini
akan memberikan manfaat
yang berguna dalam menentukan pemecahan
masalah yang dihadapi dan sekaligus menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun
rencana tindakan berikutnya.
|
D. Tujuan
Penelitian
Setiap aktivitas atau kegiatan
tentunya harus memiliki tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah:
A. Memperbaiki
dan meningkatkan kemampuan guru ( peneliti ) melalui penerapan
pembelajaran
kooperatif model Make A Match sehingga proses pembelajaran akan lebih baik
B. Meningkatkan
aktivitas siswa dalam pembelajaran
C. Meningkatkan hasil
belajar siswa
E. Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari
hasil penelitian ini adalah:
A. Bagi
Siswa
a.
Dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
b.
Dapat meningkatkan aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran
B. Bagi
peneliti
a.
Dapat melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
Kooperatif Model Make A Match dalam Pembelajaran Mata Pelajaran IPS
b.
Mampu melakukan penilaian
model yang akan atau yang telah
digunakan.sehingga kualitas pembelajaran selanjutnya akan lebih baik.
c.
Dapat meningkatkan kompetensi peneliti
dalam proses pembelajaran
d.
Dapat menambah wawasan
dan pengetahuan di bidang pendidikan
C. Bagi
lembaga atau Sekolah
a.
Memberikan sumbangan
pemikiran yang baik dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan
upaya meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran
b.
Untuk meningkatkan
ketrampilan guru dalam proses pembelajaran
F. Definisi
Operasional
Agar
tidak terjadi penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam
penelitian ini, maka perlu dibuat penjelasan istilah yang
dipakai dalam penelitian ini sebagai berikut:
A.
Aktivitas Belajar
Menurut Moh,Uzer
Usman (1995:22)”aktivitas belajar siswa adalah aktivitas jasmani maupun aktivitas
mental meliputi: aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengar,
aktivitas gerak, aktivitas menulis”,
Sedangkan yang
dimaksud aktivitas belajar dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran di kelas yaitu mencari
pasangan kartu jawaban atau pertanyaan, bertanya, mencatat, menjawab,
menanggapi jawaban , membacakan hasil
kerja kelompok
B.
Hasil Belajar
Menurut Milan
Rianto(1998:12) “hasil belajar adalah tingkat kemampuan peserta didik yang akan
diketahui apabila dilakukan penilaian dengan menggunakan alat tertentu”.
Yang dimaksud hasil
belajar dalam penelitian ini
adalah perubahan prilaku dan tingkat penguasaan siswa terhadap suatu konsep setelah siswa mengikuti
kegiatan pembelajaran yang diukur berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada
soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar.
C.
Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin
dalam Isjoni (2009)”suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang
dengan struktur kelompok yang heterogen”.
Yang dimaksud pembelajaran
kooperatif dalam penelitian ini adalah suatu
proses pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif dengan
struktur kelompok yang heterogen untuk memecahkan suatu masalah.
D.
Model Make A Match
Menurut Anita
Lie(2008:55)”Teknik belajar mengajar dengan cara siswa mencari pasangan sambil
belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan”.
Model Make A Match ( membuat Pasangan ) dalam
penelitian ini yaitu siswa belajar dengan cara mencari
pasangan kartu yang berisi
pertanyaan, jawaban mengenai
suatu konsep atau suatu topik dalam
kelompoknya. Siswa yang sudah mendapatkan pasangan jawaban atau
pertanyaan mencatat dalam lembar kerja kelompok
kemudian menempelkan pasangan kartu tersebut ke depan pada format yang
telah disediakan untuk masing-masing kelompok, siswa yang telah menempelkan
pasangan kartu diberi point. Setelah waktu kerja kelompok habis, setiap
kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang paling banyak
benar dalam memasangkan kartu diberikan
penghargaan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Tinjauan
Pustaka
1. Aktivitas Belajar
Menurut Moh,Uzer
Usman (1995:22)”aktivitas belajar siswa adalah aktivitas jasmani maupun
aktivitas mental meliputi: aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas
mendengar, aktivitas gerak, aktivitas menulis”, sedangkan menurut Ad. Rooijakker dalam
Sapiyah(2007:11) ”Aktivitas Belajar siswa adalah kegiatan atau kesibukan yang
dilakukan siswa dalam mengikuti proses belajar-mengajar untuk menghasilkan
suatu perubahan tingkah laku dalam mencapai tujuan yang diinginkan”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat
penulis simpulkan bahwa aktivitas
belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran
di kelas yang meliputi: aktivitas visual, aktivitas lisan,
aktivitas mendengar, aktivitas gerak, aktivitas menulis
yang dapat mempermudah siswa dalam belajar untuk mencapai tujuan Pembelajaran
2. Pembelajaran
1.
Pengertian
Pembelajaran
Menurut Sumaryo dalam Milan
Rianto(1998:7) Pembelajaran adalah “suatu kegiatan agar proses belajar
seseorang atau sekelompok orang menjadi tercapai, untuk keperluan tersebut
seorang guru seharusnya membuat sistem lingkungan yang sedemikian rupa sehingga
proses belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien “
Menurut Rusman (2010:1) pengertian
Pembelajaran adalah
Pembelajaran
merupakan suatu sitem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan
satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi:tujuan, materi, metode, dan
evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru
dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah merupakan suatu sistem kegiatan belajar agar
proses belajar dapat tercapai secara efektif sehingga siswa memperoleh kemudahan dalam
berinteraksi dengan lingkungan
2.
Faktor
Yang mempengaruhi pembelajaran
Menurut Milan Rianto (1998:7-11) Agar
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif maka harus memperhatikan beberapa
faktor:
(1)
Faktor
Intern
Faktor Intern adalah faktor faktor yang
berkaitan dengan kepripadian guru sebagai pengelola kelas. Untuk melakukan
suatu pembelajaran guru harus memilki persiapan mental, kesesuaian tugas dan
tanggung jawab, penguasaan bahan, kondisi fisik, dan motivasi kerja
(2)
Faktor
Ekstern
Faktor Ekstern adalah kondisi yang
tombul atau yang datangnya dari luar pribadi guru anatara lain keluarga,
lingkungan pergaulan di masyarakat
(3)
Faktor
Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Aspek lingkungan yang dimaksud
adalah faktor-faktor lingkungan Alam, lingkungan sosial,lingkungan sekolah. Ketiga
lingkungan ini merupakan pengaruh yang saling mengait dan saling menunjang
karena belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungannya.
3. Pembelajaran Kooperatif
1.
Pengertian
Pembelajaran Kooperatif
Yang dimaksud pembelajaran
Kooperatif menurut Rusman (2010:202) : “Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen”
Menurut Buchari Alma ( 2010 : 85 )
“Cooprative Learning merupakan suatu
model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, bekerja sama”
Menurut Kunandar
( 2007:359) Pembelajaran Kooperatif adalah “pembelajaran yang secara sengaja
mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan”
Jadi yang dimaksud pembelajaran
kooperatif adalah suatu model
pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok kecil secara kolaboratif dengan strukrur kelompok yang heterogen untuk
memecahkan suatu masalah.
2.
Langkah-langkah
Pembelajaran Kooperatif
Sebelum seorang guru
melakukan pembelajaran melalui metode Kooperatif kepada siswa, terlebih dahulu
direncanakan atau dipersiapkan agar pembelajaran dapat berlangsung efektif dan
efisien. Adapun prosedur atau langkah-langkah menurut Rusman (2010:212) pada
prinsipnya terdiri atas 4 tahap yaitu:
(1) Penjelasan materi,tahap ini merupakan
tahapan penyampaian pokok-pokok meteri pelajaran sebelum siswa belajar dalam
kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi
pelajaran.
(2) Belajar Kelompok, tahapan ini dilakukan
setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang
telah terbentuk sebelumnya.
(3) Penilaian, penilaian dalam pembelajaran
kooperatif dapat dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara
individu atau kelompok
(4) Pengakuan Tim, adalah penetapan tim yang
dianggap paling menonjol atau tim yang paling berprestasi untuk kemudian
diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotiovasi tim untuk
terus berprestasi lebih baik lagi.
3.
Tujuan
Pembelajaran Kooperatif
Tujuan dibentuk Pembelajaran kooperatif
menurut Buchari Alma (2010 :86 ) “Cooperative
learning dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap
tolong-menolong dalam prilaku sosial,siswa dimotivasi mengemukakan pendapat,
menghargai pendapat teman dan saling bertukar pendapat”
Jadi tujuan pembelajaran kooperatif
memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat
secara aktif berfikir dalam kegiatan pembelajaran, menumbuhkan sikap tolong
menolong, menghargai pendapat orang lain.
4.
Prinsip-prinsip
Pembelajaran Kooperatif
Prinsip-prinsip tersebut menurut Roger dan David
Jahson dalam (Rusman:2010:212)
adalah:
(1)
Saling Ketergantungan Positif
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya, dimana setiap anggota kelompok harus menyelesaikan
tugasnya sendiri, selanjutnya antara anggota kelompok datap saling berbagi
pengetahuan yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah secara bersama.
(2)
Tanggung jawab Perseorangan
Dalam Cooperative Learning setiap individu memiliki tanggung jawab
perseorangan untuk memajukan kelompoknya.
(3)
Interaksi Tatap Muka Setiap kelompok diberikan kesempatan
untuk bertemu muka dan berdiskusi, menghargai perbedaan, sehingga mereka saling
bertukar pikiran dan mengisi kekurangan masing-masing.
(4)
Komunikasi antar Anggota
Melalui kegiatan tatap muka, akan mempermudah setiap anggota kelompok untuk
berinteraksi dan berkomunikasi untuk saling mengungkapkan pendapat dalam
memecahkan persoalan.
(5)
Evaluasi Proses Kelompok
Proses kerja kelompok perlu adanya evaluasi dari hasil kerjasama mereka,
sehingga untuk selanjutnya anggota
kelompok bisa bekerjasama dengan baik.
5.
Prosedur
Pembelajaran Kooperatif
Sebelum seorang guru melakukan pembelajaran
melalui metode Kooperatif kepada siswa, terlebih dahulu direncanakan atau
dipersiapkan agar pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien. Adapun
prosedur atau langkah-langkah menurut Rusman (2010:212) pada prinsipnya terdiri
atas 4 tahap yaitu:
(1) Penjelasan materi,tahap ini merupakan
tahapan penyampaian pokok-pokok meteri pelajaran sebelum siswa belajar dalam
kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi
pelajaran.
(2) BelajarKelompok, tahapan ini dilakukan
setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang
telah terbentuk sebelumnya.
(3) Penilaian, penilaian dalam pembelajaran
kooperatif dapat dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara
individu atau kelompok
(4) Pengakuan Tim, adalah penetapan tim yang
dianggap paling menonjol atau tim yang paling berprestasi untuk kemudian
diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk
terus berprestasi lebih baik lagi.
4. Model Make A Match
1.
Pengertian Model Make A Match
Dalam Rusman (2010:223
)
Model make a Match (membuat
pasangan) yaitu “siswa mencari pasangan kartu sambil belajar mengenai
suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan” sehingga metode ini menuntut aktivitas siswa dalam pembelajaran, yaitu siswa
berbuat, berbicara, mendengar, membaca, menulis, bertanya kepada kawan, kemudian memecahkan masalahnya dan merangkum
konsep yang diperoleh
2.
Langkah-langkah
Model Make A Match
Menurut
Rusman (2010:223 ) Langkah–langkah pembelajaran model Make a Match adalah sebagai berikut:
(1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi
beberapa konsep/topik yang cocok ( satu
sisi kartu berupa soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban )
(2) Setiap siswa mendapatkan satu kartu dan
memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang di pegang
(3) Siswa mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya ( kartu soal/kartu jawaban )
(4) Siswa yang dapat mencocokan kartunya
sebelum batas waktu diberi point.
(5) Setelah satu babak. Kartu di kocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
(6) Membuat kesimpulan.
3.
Tujuan Pembelajaran Make
A Match
Secara umum tujuan teknik
pembelajaran kooperatif model Make A
Match adalah mengembangkan kemampuan siswa berfikir
terutama didalam mencari pasangan yang cocok dari setiap kartu yang
dipegangnya. Model pembelajaran ini
melatih siswa bagaimana cara bekerjasama yang baik antar satu dengan yang lain sehinngga dapat menghasilkan pekerjaan yang
baik. Metode ini juga dapat mengajarkan dasar pengalaman kepada siswa bagaimana
cara berkerjasama dengan baik antar sesama anggota
kelompok tanpa ada yang merasa lebih pintar dan lebih unggul dari yang lain,
serta belajar menghargai sesama.
5. Hasil Belajar
1.
Pengertian Hasil
Belajar
Menurut Sahertian (2004 : 4) adalah “hasil belajar merupakan gambaran tingkat
penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari,
yang diukur berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai
sasaran belajar”
Sedangkan menurut Susilowati (2006:21)”Hasil Belajar adalah adalah merupakan tingkat
keberhasilan atas usaha yang dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman
belajar”
Dari pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan prilaku yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran yang
dicerminkan dalam bentuk skor yang diperoleh melelui proses penilaian atau tes
setelah melaksanakan pembelajaran
2.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar
Untuk mencapai
hasil belajar sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa
factor yang mempengaruhi hasil belajar
antara lain factor dalam diri siswa ( factor internal ) dan factor dari
luar siswa ( factor eksternal ).
Faktor internal adalah faktor yang
sepenuhnya tergantung pada diri siswa. Faktor ini adalah kecerdasan anak,
kemampuan belajar, dan kesiapan belajar anak
Faktor Eksternal adalah faktor-faktor
yang berasal dari luar diri siswa, yang termasuk faktor ini adalah, faktor
guru, faktor keluarga, faktor lingkungan. Menurut Bobbi Depoter.dkk(2005:52)
Keyakinan guru
akan kemampuan Pelajar, Belajar dan Mengajar
“Keyakinan
anda akan mempengaruhi tindakan dan
prilaku anda. Jika anda membawa keyakinan positif dan alternatif maka
orang-orang disekitar anda akan terpengaruh. Seperti yang dikatakan
Herry Ford “Baik anda Berfikir Anda bisa atau tidak bisa.
Anda Benar” berapapun jumlah kursus mengajarAnda ikuti dan berapapun ketrampilan
dan metode baru yang Anda pelajari, kemampuan Anda untuk menjangkau
siswa tetap sesuai dengan keyakinan dalam diri Anda. Yakinlah dengan Kemampuan
Anda Mengajar dan Kemampuan Siswa Anda belajar maka akan terjadi hal hal yang
menakjubkan”
B. Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan kerangka teori di atas maka
hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: “ Jika Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Make A Match Dilaksanakan
Sesuai Prosedur Maka Dapat Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di
Kelas
VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten
Kubu
Raya”.
BAB III
PROSEDUR
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Tempat
dan Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini
dilaksanakan di SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah
siswa 33 orang terdiri 9 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Dengan waktu penelitian bulan September sampai
dengan Nopember 2011. Skor rata rata
aktivitas belajar siswa pada mata Pelajaran IPS
masih rendah yaitu siswa yang bertanya 12,12 %, menjawab pertanyaan 9,09% ,
yang mau memberi
tanggapan 3,03% dengan ketuntasan belajar klasikal
sebelum dilaksanakan
penelitian 27,27 % belum
mencapai target yang diinginkan sekolah yaitu 85
% dari jumlah siswa mendapatkan Nilai ≥ 65
B. Waktu
penelitian
Penulis merencanakan pelaksanaan
penelitian dari Bulan september sampai denga bulan Desember 2011 waktu ini
meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian dengan jadwal sebagai berikut:
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
||||
September
|
Oktober
|
Nopember
|
Desember
|
|||
1
|
Persiapan
|
|||||
a.
Penyusunan Judul
|
||||||
b.
Penyusunan Proposal
|
||||||
2
|
Perencanaan
Tindakan
|
|||||
3
|
Implementasi
Tindakan
a.
Siklus I
b.
Siklus 2
c.
Penyusunan Laporan
|
|||||
C.
Data
Dan Cara Pengumpulan Data
Data merupakan komponen yang sangat
menentukan dalam penelitian tindakan kelas ini.
Adapun data yang digunakan beserta cara pengambilannya dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Sumber
Data
Sumber data mengenai aktivitas siswa dan hasil belajar siswa diperoleh
dari hasil pengamatan dan penilaian terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya dan
peneliti yaitu Guru mata pelajaran IPS kelas
VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang
Kabupaten Kubu Raya
b.
Jenis
data
(1) Data
Kuantitatif
Data
ini untuk mengetahui kemampuan siswa dalam proses pembelajaran yang terlihat
dari hasil belajar setiap akhir siklus melalui tes
(2) Data
Kualitatif
Data
ini untuk mengetahui proses
pembelajaran dengan
menerapkan pembelajaran
kooperatif model Make A Match.yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan
oleh observer ( teman sejawat )
c.
Cara
Pengambilan Data
Adapun
cara pengambilan datanya sebagai
berikut:
(1) Data
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Kooperatif model Make a Match diperoleh dari observasi pelaksanan pembelajaran
dengan menggunakan lembar Observasi yang dilakukan oleh teman sejawat
(2) Data
tentang Proses pembelajaran diperoleh dari
observasi pelaksanaan
tindakan dengan mengunakan lembar observasi Guru
yang
dilakukan oleh teman sejawat
(3) Nilai
Hasil belajar diperoleh dari hasil tes setiap siklus setelah diberi tindakan.
D.
Instrumen
Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen
penelitian adalah lembar Observasi dan soal test tertulis . Lembar Observasi
terdiri atas dua macam yaitu lembar Observasi kegitan guru dan kegiatan siswa
dalam proses pembelajaran. Kegiatan guru yang diamati adalah kegiatan yang
berhubungan dengan menajemen kelas
seperti melaksanakan apersepsi
dan
motivasi, mengkonunikasikan tujuan pembelajaran, membimbing siswa dalam
menjodohkan jawaban, memberikan reword, memberikan penguatan, menyimpulkan.
Kegiatan siswa yang diamati adalah kegiatan
yang berhubungan dengan mengemukakan pendapat, bertanya, mencatat pertanyaan
dan jawaban ,menanggapi pertanyaan,
menempelkan ke kertas panel, mempresentasikan hasil kerja kelompok. Soal
test dalam penlitian ini berupa tert tertulis pilihan ganda ini digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa.
E.
Teknik
Analisa Data
Teknik analisa data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara induktif. Analisa Induktif merupakan cara
mngenali data spesifik dari lapangan menjadi unit-unit kemudian dilanjutkan
dengan katagorisasi
Katagorisasi maksudnya adalah data
relevan atau bermakna yang telah dipilih serta disusun dalam satu kesatuan
tersebut difokuskan pada hal-hal yang penting sehingga dapat memberikan
gambaran tentang hasil observasi. Dalam penelitian ini kegiatan analisis
dilakukan dengan cara mengelompokkan data yang diperoleh dari observer dan dari hasil test tertulis.
F.
Indikotor
Keberhasilan
Untuk
mengukur keberhasilan pelaksanaan tindakan yang dilakukan maka ditetapkan
indikator kinerjanya sebagai berikut:
a. Adanya
kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanan tindakan yaitu urutan penyajian materi dengan
waktu yang telah ditetapkan
b. Adanya
perubahan prilaku siswa terhadap
motivasi belajar siswa, yang terlihat dari sikap dan prilaku siswa untuk mau
bertanya, menanggapi,menjawab pertanyaan baik dari guru maupun dari siswa
c. Tingkat aktivitas
siswa dilihat dari hasil observasi teman sejawat yaitu minimal 60 % Siswa
terlihat aktif dalam pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran
koopetarif model Make a Match
d. Hasil belajar siswa
terlihat dari hasil tes yaitu: minimal
75 % siswa mendapatkan
nilai ≥ 65
G.
Rincian
Prosedur Penelitian
1.
Persiapan tindakan kelas
Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan teman
sejawat bermusyawarah danbersepakat bahwa masalah yang diamati adalah sebagai berikut:
a. Aktifnya siswa dalam
proses pembelajaran
b. Nilai
hasil belajar siswa
c. Guru (Peneliti) dalam melaksanakan proses pembelajaran
di kelas dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif model Make A Match di
kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya.
Pada bagian ini
disajikan hasil temuan secara terperinci sesuai dengan siklus tindakan dengan
sitematika sebagai berikut :
1.
Hasil temuan
awal sebelum tindakan, terlebih dahulu
diuraikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat
untuk memperoleh gambaran tentang setting kelas, permasalahan yang dirasakan,
dan penyebab masalah itu sendiri.
2.
Kegiatan
tindakan pada setiap siklus dalam penelitian ini berisikan uraian tentang :
a. Kegiatan pelaksanaan
b. Skenario tindakan
c. Observasi
d. Hasil Observasi dan Refleksi
2.
Pelaksanaan Tindakan
Kelas.
Siklus 1
a.
Kegiatan
pelaksanaan
Tindakan kelas pada siklus 1 ini diarahkan
untuk memperbaiki strategi pembelajaran yaitu penerapan pembelajaran kooperatif
model Make A Match. yang dimulai dengan kolaborasi antara Peneliti dan teman sejawat bermusyawarah menyusun
rencana pembelajaran dengan
terlebih dahulu menyusun strategi pembelajaran yang difokuskan pada penyajian
materi pembelajaran yang menarik dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif
model Make A Match, dilajutkan dengan pelaksanaan pemberian tindakan kelas
yang dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan untuk pemberian materi dan
satu kali pertemuan untuk tes pada akhir siklus
b.
Skenario Tindakan
Pertemuan
1 siklus 1
Sebelum dilaksamakan pembelajaran, diadakan pretest
terlebih dahulu, setelah dilaksanakan pretest baru dilaksanakan pembelajaran
sebagai berikut :
(1)
Pendahuluan
(1.1)
Apersepsi
(1.2)
Motivasi
(1.3)
Peneliti menyampaikan
Tujuan Pembelajaran
(1.4)
Peneliti Membagi siswa
dalam 6 Kelompok
(2)
Kegiatan Inti
(2.1)
Peneliti menjelaskan secara
singkat materi pembelajaran
(2.2)
Peneliti menjelaskan tata
cara kerja kelompok dalam pembelajaran Kooperatif Model Make A Match
(2.3)
Peneliti memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa tentang tatacara kerja kelompok
(2.4)
Peneliti membagikan LKS
dan Kartu pada sertiap kelompok
(2.5)
Peneliti mempersilahkan
untuk mulai kerja kelompok
(2.6)
Penliti menempelkan
kertas panel di depan untuksetiap kelompok
(2.7)
Siswa Bekerja dalam
kelompoknya
(2.8)
Peneliti membimbing
kerja kelompok
(2.9)
Peneliti mencatat siswa
yang telah menempelkan kartu ke kertas panel dan memberikan pujian atau reword.
(2.10)
Setelah waktu yang
ditentukan usai peneliti meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok
(2.11)
Peneliti meminta
kelompok lain untuk menanggapi
(2.12)
Siswa bersama peneliti
menyimpulkan hasil kerja kelompok
(2.13)
Peneliti memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa
(3)
Penutup
(3.1)
Penilaian Proses
(3.2)
Memberikan apresiasi
kepada seluruh siswa yang telah aktif dalam pembelajaran
(3.3)
Memberikan PR
c. Observasi
Pengamatan
terhadap jalannya pemberian tundakan dilakuka oleh teman sejawat . Adapun hal
hal yang diamati dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
(1) Pelaksanaan
pembelajaran yang telah direncanakan
(2) Kesesuaian
waktu penyajian dan penerapan pembelajaran Kooperatif Model Make Amatch
(3) Aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran.
d. .Hasil
Obesrvasi dan Refleksi
(1) Dari
hasil observasi , dalam tidakan kelas observer meyarankan ada beberapa hal yang
harus diperbaiki oleh peneleiti dalam proses pembelajaran yaitu penempelan
kertas panel agar ditempel oleh siswa sehongga tidak terlambat, didalam setiap
kelompok diberi nomr kelompok., setelah
presesntasi dan perbaikan hasil kerja , salah satu anggota kelompok membacakan
simpulan materi pembelajaran dalam kelompoknya.
(2) Secara
umum hasil obesrvasi yang dilakukan oleh teman sejawat menunjukkan bahwa
penerapan Pembelajaran kooperatif Model
Make A Match sudah dapat merubah
aktivitas siswa yaitu mencapai 64%
Pertemuan
2 Siklus 1
(1)
Pendahuluan
(1.1)
Apersepsi
(1.2)
Motivasi
(1.3)
Peneliti menyampaikan
Tujuan Pembelajaran
(1.4)
Peneliti Membagi siswa
untuk berkumpul dalam kelompoknya
(2)
Kegiatan Inti
(2.1)
Peneliti menjelaskan
secara singkat materi pembelajaran
(2.2)
Peneliti menegaskan
kembali tata cara kerja kelompok dalam
pembelajaran Kooperatif Model Make A
Match
(2.3)
Peneliti meminta salah
satu wakil kelompok untuk menempel kertas panel
(2.4)
Peneliti membagikan LKS
dan Kartu nan nomor kelomok pada sertiap
kelompok
(2.5)
Peneliti mempersilahkan
untuk mulai kerja kelompok
(2.6)
Penliti menempelkan
kertas panel di depan untuksetiap kelompok
(2.7)
Siswa Bekerja dalam
kelompoknya
(2.8)
Peneliti membimbing
kerja kelompok
(2.9)
Peneliti mencatat siswa
yang telah menempelkan kartu ke kertas panel dan memberikan pujian atau reword.
(2.10)
Setelah waktu yang
ditentukan usai peneliti meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok
(2.11)
Peneliti meminta
kelompok lain untuk menanggapi
(2.12)
Siswa bersama peneliti
menyimpulkan hasil kerja kelompok
(2.13)
Peneliti memberikan
Reword kepada kelompok yangpaling banyak betul dalam mencocokkan kartu
pertanyaan dan jawaban
(2.14)
Peneliti memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa
(3)
Penutup
(3.1)
Penilaian Proses
(3.2)
Memberikan apresiasi
kepada seluruh siswa yang telah aktif dalam pembelajaran
(3.3)
Menghinformsikan
pertemuan depan ulangan
e. Observasi
Pelaksanan
observasi tetap dilakukan oleh teman sejawat yaitu terhadap pelaksanan
pembelajaran oleh peneliti dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
f. Hasil
Observasi
(1) Pelaksanaan
pembelajaran telah sesuai yang direncanakan dan disarankan oleh observer pada
kertas panel tiap kelompok supaya diberi nilai
(2) Penerapan
pembelajaran Kooperatif model Make A
Match lebih memativasi siswa hal ini
karena siswa sudah paham tata cara kerja namun juga siswa merasa senang dengan
pembelajaran Kooperatif Model Make A
Match sehingga tingkat aktivitas
naik menjadi 69%
Pertemuan
3 Siklus 1
Pada
Pertemua 3 siswa diberikan tes siklus 1, dari hasil tes menunjukkan adanya
peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan dengan perapan pembelajaran
Kooperatif Model Make A Match yaitu tingkat ketuntasan
mencapai. 84,85 % dengan
rata-rata 71,52 ( table 4.3)
g. Rencana
Tindakan Selajutnya
Berdasarkan
hasil refelksi yang dilakukan peneliti dan observer yang didasarkan pada hasil
obervasi dan hasil test siklus 1.dalam penelitian ini, maka diperoleh
kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran
kooperatif model make a macth dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
dan mencapai
target yang ditetapkan sehingga
penelitian dianggap selesai
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
1.
Hasil penelitian pada Siklus I
Berdasarkan data hasil penelitian siklus I mengenai
aktivitas dan hasil belajar IPS pada pokok bahasan Pasar melalui
penerapan pembelajaran kooperatif model Make Amatch sebagai berikut:
a.
Aktivitas Belajar
1.
Pertemuan I
Rata rata
Prosentase Aktivitas siswa Pada Pertemuan I dan 2 siklus I seperti terlihat
pada table 4.1
TABEL
4.1 Tingkat Aktivitas siswa Dalam Proses Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus 1
No kelompok
|
Nama
|
Jumlah Aktivitas
|
|
I
|
II
|
||
1
|
ABU HARAIRAH
|
6
|
6
|
BELLA
|
6
|
7
|
|
MRSELINA
|
5
|
5
|
|
MUHAMMAD
VERI ANDANI
|
5
|
7
|
|
NATALIA
|
6
|
4
|
|
RINA
SYA'BAN NOVIANI
|
5
|
7
|
|
2
|
ADE PURWANTINI
|
6
|
6
|
BUDIMAN
|
8
|
6
|
|
CAMELIA
RAMADANIATI.S
|
7
|
8
|
|
EKA
SUSILOWATI
|
5
|
6
|
|
MULIA
WANI
|
6
|
6
|
|
RATNASARI
|
4
|
5
|
|
3
|
ARIANUS
|
6
|
6
|
MEIKA
ZEVANA
|
7
|
7
|
|
MUNJAYANA
|
5
|
7
|
|
PUJAH
SEPTIANI
|
6
|
6
|
|
RINRIANISUKMA
RINATI
|
5
|
4
|
|
Bersambung
Sambungan Tabel 4.1 Tingkat Aktivitas
siswa Dalam Proses Pembelajaran
No kelompok
|
Nama
|
Jumlah Aktivitas
|
|
I
|
II
|
||
4
|
ARIFIN
|
5
|
7
|
DIAN
SAPUTRI
|
4
|
5
|
|
PUTRI
CHINTIA DEWI
|
7
|
10
|
|
RONI
|
6
|
5
|
|
SRI
RENTIK KURNIAWATI
|
6
|
4
|
|
YULIANTI
DEWI PUTRI
|
6
|
6
|
|
5
|
ALWAHIDIA
|
8
|
10
|
ERA
RAMADANI
|
5
|
5
|
|
MUHAMMAD
SISWOYO
|
6
|
9
|
|
REZA
RIZAL DARMAWAN
|
7
|
5
|
|
RITA
|
4
|
4
|
|
6
|
ASRATA AINA
|
6
|
5
|
HANIN
YULIANA
|
5
|
8
|
|
MUHAMMAD
ROKIB
|
6
|
7
|
|
NANDA
|
7
|
7
|
|
RIA
INYANI
|
4
|
6
|
|
Jumlah
|
190
|
206
|
|
Prosentase
|
64
|
69
|
Sumber:
data olahan Hasil Observasi Pertemuan 1dan2 siklus
1
b.
Hasil Belajar
Berdasarkan data nilai hasil
belajar yang diperoleh dari hasil pretest dan post test sikulus I diperoleh ketuntasan belajar siswa pada sdaat
pre test sebesar 18,18 % , post test
sebesar 84,85% seperti terlihat pada
table 4.2
TABEL
4.2
Nilai Hasil Tes Siklus 1
N0
|
Nama
|
Pre Test
|
Post Test
|
||
Nilai
|
Keterangan
|
Nilai
|
Keterangan
|
||
ABU
HURAIRAH
|
40
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
ADE
PURWANTINI
|
30
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
ALWAHIDIA
|
35
|
BT
|
70
|
TUN
|
|
ARIANUS
|
25
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
ARIFIN
|
20
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
ASRATA
AINA
|
25
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
BELLA
|
20
|
BT
|
70
|
TUN
|
|
BUDIMAN
|
20
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
CAMELIA RAMADANIATI SELASIH
|
70
|
TUN
|
85
|
TUN
|
|
DIAN
SAPUTRI
|
20
|
BT
|
80
|
TUN
|
|
EKA
SUSILAWATI
|
30
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
ERA
RAMADANI
|
50
|
BT
|
60
|
BT
|
|
HANIN
YULIANA
|
30
|
BT
|
75
|
TUN
|
|
MARSELINA
|
65
|
TUN
|
85
|
TUN
|
|
MEIKA
ZEVANA
|
60
|
BT
|
80
|
TUN
|
|
MUHAMMAD.
SISWOYO
|
30
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
MUHAMMAD.
ROKIB
|
40
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
MUHAMMAD.
VERI ANDANI
|
25
|
BT
|
60
|
BT
|
|
MULIA
WANI
|
30
|
BT
|
60
|
BT
|
|
MUNJAYANA
|
65
|
TUN
|
75
|
TUN
|
|
NANDA
|
30
|
BT
|
60
|
BT
|
|
NATALIA
|
70
|
TUN
|
85
|
TUN
|
|
PUJAH
SEPTIANI
|
30
|
BT
|
85
|
TUN
|
|
PUTRI
CHINTIA DEWI
|
65
|
TUN
|
90
|
TUN
|
|
RATNASARI
|
30
|
BT
|
80
|
TUN
|
|
REZA
RIZAL DARMAWAN
|
75
|
TUN
|
100
|
TUN
|
|
RITA
|
25
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
RIA INYANI
|
55
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
RINA
SYA'BAN NOVIANI
|
45
|
BT
|
75
|
TUN
|
|
RINRIANI
SUKMA RIANTI
|
25
|
BT
|
60
|
BT
|
|
RONI
|
30
|
BT
|
75
|
TUN
|
|
SRI
RETIK KURNIAWATI
|
30
|
BT
|
70
|
TUN
|
|
YULIANTI PUTRIDEWI
|
40
|
BT
|
65
|
TUN
|
|
Jumlah
|
1280
|
6
|
2360
|
28
|
|
Rata-rata.
Prosentase Ketuntasan
|
38.79
|
18.18
|
71.52
|
84.85
|
Keterangan : TUN : Tuntas
BT : Belum Tuntas
Sumber:
Data Hasil Pre Test dan Post Test Siklus 1
B.
Pembahasan
Peneliti bersama
observer berkolaborasi menginterpretasi data hasil pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
model pembelajaran Make A Match meliputi data kegiatan guru dalam pembelajaran,aktivitas
belajar, hasil belajar meliputi hasil pre test dan post test yang secara rinci
dapat diuraiakan sebagai berikut;
1.
Kegiatan guru
dalam pembelajaran
Berdasarkan Observasi yang dilakukan observer ( teman
sejawat ), observer menilai bahwa pelaksanaan pembelajaran kooperatif model make a match sudah dilaksanakan sesuai
dengan rencana pembelajaran.
2.
Aktivitas
Belajar
Rata –rata
tingkat aktivitas belajar siswa sebelum penelitian sebesar 24,24 %, pada
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model make a match pada pertemuan ke satu
siklus satu 63,97 persen yaitu 79 % siswa katagori aktif dan 21 % siswa
katagori sangat aktif ini menunjukkan penerapan pembelajaran kooperatif model make a match berdampak pasitif terhadap aktivitas belajar
siswa yaitu terjadi kenaikan sebesar 39,73 % dari sebelum penerapan
pembelajaran kooperatif model make a
match . tingkat aktivitas belajar siswa pada pertemuan ke dua siklus satu sebesar 69,36 % yaitu 61 %
katagori aktif dan 39 % katagori sangat aktif pada pertemuan ke dua siklus satu
tingkat aktivitas belajar siswa
mengalami kenaikan sebesar 5,39 % dari pertemuan ke satu atau sebesar
75,12 % dari tingkat aktivitas belajar siswa sebelum penerapan pembelajaran kooperatif
model make a match. Sehingga secara
rata-rata penerapan pembelajaran kooperatif model make a match dapat meningkatakan aktivitas belajar siswa sebesar
66,67 %, sehingga peneliti dan observer bersepakat bahwa penerapan pembelajaran
kooperatif model make a match dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
IPS kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya peningkatan
aktibvitas belajar siswa ini seperti terlihat pada grafik 4.1
Grafik 4.1: Tingkat Aktivitas siswa Pada Siklus 1
3.
.Hasil belajar
Peneliti bersama obsever menganalisa hasil pelaksaan
pretest dan post dengan hasil sebagai berikut:
a.
Hasil pre test
Pre test di ikuti oleh 33 siswa kelas VIII kegiatan
ini dilakukan pada pertemuan ke satu siklus satu dengan hasil pre test yaitu
Nilai rata-rata 38,79 dengan tikat ketuntasan klasikal sebesar 18,18 %
b.
Hasil post test.
Post test di
ikuti oleh 33 siswa kelas VIII setelah diberikan tindakan dengan menerapkan
pembelajaran koopertif model make a match
,kegiatan ini dilakukan pada pertemuan ke tiga siklus satu dengan hasil
post test yaitu Nilai rata-rata 71,52
dengan tikat ketuntasan klasikal sebesar 84,85 %
Dari analisa data pre test dan post test yang
dilakukan peneliti bersama observer
menunjukkan terdapat peningkatan rata-rata nilai dan ketuntasan hasil belajar
siswa yaitu dari rata-rata nilai 38,79 menjadi 71,52 dan tingkat ketuntasan
klasikal dari 18,18 % menajdi 84,85%
atau terrjadi kenaikan sebesar 66,67%. Dari hasil analisa pretes dan
post test peneliti dan observer sepakat bahwa dengan penerapan pembelajaran
kooperatif model make a match dapat
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 7
Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya , perubahan nilai hasil belajar ini seperti
terlihat pada grafik 4.2
GRAFIK 4.2: Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut;
1.
Pada pelaksanan penelitian
disiklus 1 pertemuan 1 tingkat aktivitas siswa sebesar 63,97% dan pada siklus
1 pertemuan 2 tingkat aktivitas sebesar 69, 36 % , sehingga rata-rata tingkat aktivitas pada siklus 1
sebesar 66,67% , sehingga dengan
pembelajaran kooperatif model Make A
Match aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat meningkat
2.
Dengan pelaksanaan pembelajaran kooperatif model Make A Match yang
sesuai demgan prosedur yang direncanakan mampu meningkatkan hasil belajar siswa
yaitu \setelah dilaksanakan tes pada akhir siklus 1, diperoleh rata
rata nilai hasil belajar siswa sebesar 71,52 dengan Ketuntasan klasikal 84,85 %.
3.
Berdasarkan data yang diperoleh maka pembelajaran kooperatif model Make A Match dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas
VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang
Kabupaten Kubu Raya
4.
Dengan Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan nmenyenangkan yang
dilakukan pelliti dalan pembelajaran, mampu meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar peserta didik.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan
penelitian tindakan di kelas VIII SMP Negeri 7 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya tahun pelajaran 2011/2012
peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1.
Dalam pembelajaran IPS guru
harus lebih kreatif dalam menggunakan
model-model pembelajaran agar suasana kelas lebih kreatif , aktif, inovatif dan
menyenangkan sehingga mata pelajaran IPS menjadi mata pelajaran yang menarik dan
menyenangkan.
2.
Pembelajaran Kooperatif model Make A Match dapat diterapkan pada
materi atau mata pelajaran yang lain yaitu untuk materi yang
sifatnya pemahaman konsep atau hafalan dengan menyesuaikan karakteristik materi
dan mata pelajaran yang bersangkutan, yaitu menuntut kreatifitas guru bagaimana
agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.
3.
Bagi para pembaca hasil penelitian
ini yang akan melaksanakan Pembelajaran
Kooperatif Model Make A Match
disarankan :
i.
Pembuatan Kartu Pertanyaan dan Jawaban dengan kertas warna yang berbeda kemudian dilekatkan dengan Double Tips saehingga mudah
dilepas dan ditempelkan kembali.
ii.
agar setelah selesai pembelajaran,
kartu pertanyaan dan jawaban yang
ditempel pada kertas panel dapat ditempel di dinding ruang kelas yang bersangkutan, dengan harapan akan menambah semangat dan membantu siswa
dalam penguasaan materi pelajaran sekaligus menambah koleksi media pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus Suprijono(2009)Cooperative Learning,Yogyakarta: Pustaka Pelajar
|
Anita Lie(2008),Cooperative
Learning, Jakarta: Grasindo
|
Bobbi DePorter, Mark Reardon,Sarah Singer-Naoure(2005),
Quantum Teaching, Bandung: Kaifa
|
Buchari Alma,(2010),Guru Profesional, Bandung: Alfabeta.
|
Isjoni (2009) Pembelajaran
Kooperatif,Yogyakarta: Pustaka Pelajar
|
Kunandar,(2007),Guru Profesional,Jakarta: Rajawali Pers
|
Lembaga Peneliti
Universitas Tanjungpura(2007)Pelatihan
PTK dan Penulisan Laporan Penelitian Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru Gol IV Tahun 2007,Pontianak: Departemen Pendidikan Nasinal
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Profesi Pendidik.
|
Milan Rianto &
Haryono Adipurnomo,(1998),Metodologi
Pembelajaran, Malang: Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP
Malang
|
Moh.Uzer Usman(1995),Menjadi Guru Profesional,Bandung : PT
Remaja Rosda Karya
|
Rusman,(2010)Model-Model Pembelajaran,Jakarta:
Rajawali Pers
|
Tim Penuls FKIP UNTAN(2007),Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Pontianak
|
Trianto(2007),Model-Model
Pembelajaran Inovatif,Jakarta:Prestasi Pustaka
|
Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama,(2010)Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Indeks
|