Kami keluarga besar MGMP IPS Kabupaten Kubu Raya Mengucapkan SELAMAT HARI NATALTAHUN 2013 DAN SELAMAT TAHUN BARU 2014 . Semoga di tahun 2014 MGMP IPS dapat lebih memberikan manfaat dalam peningkatan profesionalisme guru INFORMASI PERTEMUAN BULAN JANUARI DILAKSANAKAN TANGGAL 16 JANUARI PUKUL 07.30 DI SMP NEGERI 12 SUNGAI RAYA HARAP MEMBAWA RPP

Senin, 16 Juli 2012

PEMASARAN KERAJINAN UKIR


ANALISIS PEMASARAN KERAJINAN UKIRAN
DI DESA DARIT KECAMATAN MENYUKE KABUPATEN LANDAK
Oleh : Seriana,
           Pembangunan nasional pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat, khususnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut partisipasi dan keikutsertaan secara langsung dari masyarakat dan pihak swasta khususnya pengerajin ukiran sangat diutamakan.
            Dalam rangka memacu gerak perekonomian maka pemerintah mendorong dan member peran pihak swasta khususnya pengerajin ukiran secara lebih besar lagi, sehingga pihak swasta mampu untuk mengelola dan membangun usahnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu usaha pihak swasta yang sekarang ini cukup pesat perkembangannya adalah sector usaha industry termaksud didalammnya industry kerajinan ukiran.
            Industri kerajinan ini merupakan industry yang bersifat turun – temurun dan tradisional berdasarkan kekeluargaan. Sejak kapan kerajinan ukiran yang ada didesa Darit di kembangkan, belum ada data yang pasti karena masyarakat tradisional momentum yang kemudian jarang tercatat atau dicatat secara resmi.

Apakah Analisis Pemasaran dan Kerajinan Ukiran ?
             Analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1997 : 37 ),   “ analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa ( karangan, pembuatan, dan sebagainya ), untuk mengetahui keadaannya ( sebab musabab ), duduk perkaranya, dan sebagainya.  
              Pemasaran adalah menurut Philip Kotler ( 1995 : 8 ), pemasaran adalah  “ suatu proses social dan manejerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pemasaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan – kegiatan usaha memasarkan  atau menjual kerajinan ukiran mulai dari merencanakan, menentukan harga, memperkenalkan pada masyarakat serta mendistribusikannya kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan maupun konsumen.
               Kerajinan ukiran adalah kerajinan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan. Keterampilan ini turun – temurun sejak lama, yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu seni budaya nasional yang masih bersifat tradisional. Bahan baku kerajinan ukiran berasal dari kayu yang sudah diproses atau diolah serta ukir. Dibuat dalam bentuk Tiang Sandong, Patung Burung Enggang, Peti Ukir, Pintu, Screen, Relief, Kursi, Meja, Patung, Topeng, Perisai dan kurape.
Unsur – Unsur Bauran Pemasaran
Menurut Basu Swasta DH ( 1996 : 43 ), bahwa unsur – unsur  bauran pemasaran terdiri dari :
1.       Produk
2.       Harga
3.       Promosi
4.       Saluran Distribusi

1.       Produk
Untuk membuat sesuatu kebijaksanaan yang efektif dalam upaya mencapai pasar yang dituju, terlebih dahulu harus di defenisikan mengenai produk apa yang akan kita tawarkan. Menurut Philip Kotler ( Herujati Purwoko, 1999 : 189 ).” Produk adalah segala sesuatu yang bias ditawarkan kesebuah pasar agar diperhatikan, diminati, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan.” Sedangkan Basu Swasta DH ( 1996 : 94 ) menyatakan bahwa produk adalah “ suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termaksud bungkus, warna , harga, pretise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.” Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud produk adalah “ segala sesuatu yang bias ditawarkan kepada sebuah pasar baik yang dapat diraba maupun yang tidak dapat diraba, sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.”
2.       Harga
Harga suatu produk atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan juga dapat mempengaruhi market.
Harga oleh William J. Stanton ( Yohanes Lamarto 1988 : 308 ), diartikan sebagai “ jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya”. Sedangkan menurut Philip Kotler ( Herujati Purwoko 1999 : 96 ) Harga adalah “ Sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh berbagai kombinasi sebuah produk”.
Dalam menetapkankebijaksanaan harga harus mempertimbangkan yang mencakup tujuan penetapan harga, keadaan permintaan, perkiraan biaya, kebijaksanaan harga pesaing, metode penetapan harga dan penetapan harga akhir, termaksud didalamnya penetapan discount.
3.       Promosi
Kegiatan pemasaran tidak hanya sekedar memasarkan produk yang baik, menetapkan harga yang menarik dan membuat produk terjangkau oleh konsumen perushaan juga harus berkomunikasi dengan konsumen sasaran. Karena itu setiap perusahaan harus melakukan komunikasi dengan konsumen untuk memberikan informasi tentang produknya.
Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran infomasi dua arah antara pihak – pihak yang terlibat dalam pemasaran dan merupakan kegiatan yang membantu pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan pihak produsen juga konsumen. Salah satu bagian dari proses komunikasi pemasaran adalah promosi.
4.       Saluran Distibusi
Keputusan penting setelah pengembangan produk dan penetapan harga yang harus diambil dalam perusahaan adalah keputusan mengenai saluran untuk barang atau jasa yang ditawarkan. Ketepatan dalam pemilihan saluran ini sangat mendukung suksesnya keputusan pemasaran lainnya.
Sebagian besar produsen memasarkan produknya dengan menggunakan perantara pemasaran melalui suatu sistem saluran distibusi. Dalam hal ini penyalur tersebut dapat terdiri dari agen, pedagang besar, pedagang pengecer yang kesemuanya itu merupakan struktur untuk organisasi diluar perusahaan.
Jenis – Jenis Kerajinan ukiran yang ada diDesa Darit
Bagi seorang pengusaha kerajinan ukiran jenis – jenis ukiran yang akan dibuat adalah :
1.       Tiang Sandong ( Tiang Rumah )
Yaitu jenis ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu yang berdimeter tertentu dan disertai dengam motif atau mal tertentu. Motif atau mal untuk tiang sanding ( tiang rumah ) terdiri dari orang – orangan, bunga – bunga dan binatang. Tiang sanding ( tiang rumah )ini dipergunakan untuk tiang rumah depat ( teras depan ) serta pintu gerbang.
2.       Patung Burung Enggang
Yaitu jenis ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya menggunakan motif tertentu. Patung burung enggang ini dapat dipergunakan sebagai hiasan depan pintu gerbang jalan dan pintu masuk kedalam kota.
3.       Pintu Ukir
Yaitu jenis ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatnnya menggunakan mal atau motif tertentu. Mal atau motif untuk peti ukir terdiri dari bunga – bunga dan orang – orangan. Peti ukir ini dipergunakan untuk menyimpan barang – barang berharga seperti : emas, surat – surat berharga dan lain – lain.
4.       Pintu
Yaitu jenis ukiran yang bahan b akunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya mempergunakan mala atau motif tertentu. Motif atau mal untuk pintu terdiri dari orang – orangan, bunga – bunga dan binatang seperti burung atau ular. Pintu berukir ini biasanya dipakai untuk pintu depan.
5.       Scrren ( Penyekat Ruang )
Yaitu jenis ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya menggunakan mala atu motif tertentu. Motif atau mal terdiri dari motif bunga – bunga, motif untuk screen ini biasanya dipakai untuk penyekat ruangan antara ruang tamu dan sebelah ruang lainnya.
6.       Panel ( Pintu Ruang )
Yaitu jenis ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya mengggunakan mal atau motif tertentu. Motif atau mal untuk panel terdiri dari moti bunga – bunga. Panel ini biasanya dipakai untuk pasangan jendela bagian atas.

7.       Relief ( Hiasan DInding )
Yaitu jenis ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya menggunakan mal atau motif tertentu. Motif atau mal untuk relief terdiri dari motif bunga – bunga dan binatang. Relief biasanya diperguakan sebagai hiasan dinding diruang tamu.
8.       Kursi
Yaitu jenis ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatnnya tidak menggunakan mal, tapi daya imajinasi atau daya khayal yang tingggi. Kursi ini dapat dipergunakan sebagai tempat duduk dan juga dipergunakan untuk pasangan meja.
9.       Meja
Yaitu jenis ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya mengggunkan mal atau motif tertentu. Mal atau motif ini dapt dipergunakan sebagai meja tamu, meja rias, tempat menyimpan telepon dan menyimpan vas bunga.
10.   Patung
Yaitu jenis ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannnya tidak mengggunakan mal atau motif tertentu, tetapi daya imajinasi atau daya khayal yang tinggi. Patung ini dapat dipakai sebagai hiasan diruang tamu dan taman. Ukiran patung ini terdiri dari beberapa macam antara lain : Patung orang – orangan , patung binatang dan patung burung garuda.
11.   Perisai
Yaitu jenis ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannnya mengggunakan mal  atau motif tertentu. Motif atau mal untuk prisai terdiri dari motif orang – orangan, bunga – bunga dan binatang. Prisai ini dapat dipajang diruang tamu sebagai hiasan dinding.
12.   Topeng
Yaitu jenisukirang yang bahan bakunya dari kayu dan dalam pembuatannnya tidak mengggunakan mal atau motif tertentu, biasanya topeng dibuat dengan cara diukir sendiri sesuai dengan kemauan kita untuk mengukir .Topeng biasanya dipakai untuk hiasan dinding.
13.   Kurape
Yaitu jenis ukirang yang bahan bakunya terdiri dari pelepah enau dan naman, dan dalam pembuatannnya tidak mengggunakan mal atau motif tertentu, pembuatan kurape biasanya dibuat dalam bentuk bulat atau digep[engkan. Kurape ini dapat dipergunakan sebagai tempat penyimpan rokok atau korek api.




kESIMPULAN

1.       Dalam memasarkan kerajinan ukiran yang yang berada di Desa Darit , pengerajin ukiran mengggunakan  unsure – unsure bauran pemasaran yang terdiri dari : Produk, Harga, Promosi dan Saluran Distribusi. Karena strategi ini merupakan satu cara bahwa pengerajin ukiran harus bisa mempertimbangkan cara yang paling tepat dalam memasarkan produknya.

2.       Jenis – jenis ukiran yang akan dipasarkan berupa : Tiang sanding ( Tiang Rumah ), Patung Burung Enggang, Peti Ukir, Pintu, Screen ( Penyekat Ruang ), Panel ( Pintu Ruang ), Relief ( Hiasan Dinding ), Kursi, Meja, Patung, Prisai, Topeng, dan Kurape.





































                                                                       DAFTAR PUSTAKA
   
Basu Swasta DH, 1990, Azas – azas Makrketing, Yogyakarta : Liberty
Basu Swasta DH, 1989, Managemen Penjualan, Yogyakarta : BPFE
Basu Swasta DH, 1996, Azas – azas Makreting, Yogyakarta : Liberty
Khotler, Philip, 1995, Manajemen Pemasaran, diterjemahkan oleh Ancela Anitawati Hermawan, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
Kotler, Philip, 1996, Manajemen Pemasaran, Diterjemahkan oleh Jaka Wasana, Jakarta
Kotler, Philip, 1999, Marketing, Diterjemahan oleh Heruji Purwoko, Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip, 1999, Manajemen Pemasaran, Diterjemahkan oleh Jaka Wasana, Jakarta
Stanton, Wiliam J, 1984, Prinsip Pemasaran, Diterjemahkan Oleh Yohanes Lamarto, Jakarta : Erlangga
Stanton, Wiliam J, 1988, Prinsip Pemasaran, Diterjemahkan oleh Yohanes Lamarto, Jakarta : Erlangga.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar