ANALISIS PEMASARAN KERAJINAN UKIRAN
DI DESA DARIT KECAMATAN MENYUKE KABUPATEN LANDAK
Oleh : Seriana,
Pembangunan nasional
pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat,
khususnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk mencapai sasaran
tersebut partisipasi dan keikutsertaan secara langsung dari masyarakat dan
pihak swasta khususnya pengerajin ukiran sangat diutamakan.
Dalam rangka memacu
gerak perekonomian maka pemerintah mendorong dan member peran pihak swasta
khususnya pengerajin ukiran secara lebih besar lagi, sehingga pihak swasta
mampu untuk mengelola dan membangun usahnya sesuai dengan apa yang diharapkan.
Salah satu usaha pihak swasta yang sekarang ini cukup pesat perkembangannya
adalah sector usaha industry termaksud didalammnya industry kerajinan ukiran.
Industri kerajinan ini
merupakan industry yang bersifat turun – temurun dan tradisional berdasarkan
kekeluargaan. Sejak kapan kerajinan ukiran yang ada didesa Darit di kembangkan,
belum ada data yang pasti karena masyarakat tradisional momentum yang kemudian
jarang tercatat atau dicatat secara resmi.
Apakah Analisis Pemasaran dan Kerajinan Ukiran ?
Analisis dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia ( 1997 : 37 ), “
analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa ( karangan, pembuatan,
dan sebagainya ), untuk mengetahui keadaannya ( sebab musabab ), duduk
perkaranya, dan sebagainya.
Pemasaran adalah
menurut Philip Kotler ( 1995 : 8 ), pemasaran adalah “ suatu proses social dan manejerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Pemasaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan – kegiatan usaha
memasarkan atau menjual kerajinan ukiran
mulai dari merencanakan, menentukan harga, memperkenalkan pada masyarakat serta
mendistribusikannya kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan memberikan
kepuasan kepada pelanggan maupun konsumen.
Kerajinan ukiran
adalah kerajinan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan.
Keterampilan ini turun – temurun sejak lama, yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan sebagai salah satu seni budaya nasional yang masih bersifat
tradisional. Bahan baku kerajinan ukiran berasal dari kayu yang sudah diproses
atau diolah serta ukir. Dibuat dalam bentuk Tiang Sandong, Patung Burung
Enggang, Peti Ukir, Pintu, Screen, Relief, Kursi, Meja, Patung, Topeng, Perisai
dan kurape.
Unsur – Unsur Bauran Pemasaran
Menurut Basu Swasta DH ( 1996 : 43 ), bahwa
unsur – unsur bauran pemasaran terdiri dari
:
1.
Produk
2.
Harga
3.
Promosi
4.
Saluran
Distribusi
1.
Produk
Untuk membuat
sesuatu kebijaksanaan yang efektif dalam upaya mencapai pasar yang dituju,
terlebih dahulu harus di defenisikan mengenai produk apa yang akan kita
tawarkan. Menurut Philip Kotler ( Herujati Purwoko, 1999 : 189 ).” Produk
adalah segala sesuatu yang bias ditawarkan kesebuah pasar agar diperhatikan,
diminati, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau
kebutuhan.” Sedangkan Basu Swasta DH ( 1996 : 94 ) menyatakan bahwa produk
adalah “ suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba,
termaksud bungkus, warna , harga, pretise perusahaan dan pengecer, pelayanan
perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan
atau kebutuhannya.” Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud produk adalah “ segala sesuatu yang bias ditawarkan kepada sebuah
pasar baik yang dapat diraba maupun yang tidak dapat diraba, sehingga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan.”
2.
Harga
Harga suatu
produk atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga dapat
mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan juga dapat mempengaruhi market.
Harga oleh
William J. Stanton ( Yohanes Lamarto 1988 : 308 ), diartikan sebagai “ jumlah
uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang menyertainya”. Sedangkan menurut Philip Kotler ( Herujati
Purwoko 1999 : 96 ) Harga adalah “ Sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan
untuk memperoleh berbagai kombinasi sebuah produk”.
Dalam
menetapkankebijaksanaan harga harus mempertimbangkan yang mencakup tujuan
penetapan harga, keadaan permintaan, perkiraan biaya, kebijaksanaan harga
pesaing, metode penetapan harga dan penetapan harga akhir, termaksud didalamnya
penetapan discount.
3.
Promosi
Kegiatan
pemasaran tidak hanya sekedar memasarkan produk yang baik, menetapkan harga
yang menarik dan membuat produk terjangkau oleh konsumen perushaan juga harus
berkomunikasi dengan konsumen sasaran. Karena itu setiap perusahaan harus
melakukan komunikasi dengan konsumen untuk memberikan informasi tentang
produknya.
Komunikasi
pemasaran merupakan pertukaran infomasi dua arah antara pihak – pihak yang
terlibat dalam pemasaran dan merupakan kegiatan yang membantu pengambilan
keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan
pihak produsen juga konsumen. Salah satu bagian dari proses komunikasi
pemasaran adalah promosi.
4.
Saluran
Distibusi
Keputusan
penting setelah pengembangan produk dan penetapan harga yang harus diambil
dalam perusahaan adalah keputusan mengenai saluran untuk barang atau jasa yang
ditawarkan. Ketepatan dalam pemilihan saluran ini sangat mendukung suksesnya
keputusan pemasaran lainnya.
Sebagian besar
produsen memasarkan produknya dengan menggunakan perantara pemasaran melalui
suatu sistem saluran distibusi. Dalam hal ini penyalur tersebut dapat terdiri
dari agen, pedagang besar, pedagang pengecer yang kesemuanya itu merupakan
struktur untuk organisasi diluar perusahaan.
Jenis – Jenis
Kerajinan ukiran yang ada diDesa Darit
Bagi seorang
pengusaha kerajinan ukiran jenis – jenis ukiran yang akan dibuat adalah :
1.
Tiang
Sandong ( Tiang Rumah )
Yaitu jenis
ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu yang berdimeter tertentu dan
disertai dengam motif atau mal tertentu. Motif atau mal untuk tiang sanding (
tiang rumah ) terdiri dari orang – orangan, bunga – bunga dan binatang. Tiang
sanding ( tiang rumah )ini dipergunakan untuk tiang rumah depat ( teras depan )
serta pintu gerbang.
2.
Patung
Burung Enggang
Yaitu jenis
ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya menggunakan
motif tertentu. Patung burung enggang ini dapat dipergunakan sebagai hiasan
depan pintu gerbang jalan dan pintu masuk kedalam kota.
3.
Pintu Ukir
Yaitu jenis
ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatnnya menggunakan
mal atau motif tertentu. Mal atau motif untuk peti ukir terdiri dari bunga –
bunga dan orang – orangan. Peti ukir ini dipergunakan untuk menyimpan barang –
barang berharga seperti : emas, surat – surat berharga dan lain – lain.
4.
Pintu
Yaitu jenis
ukiran yang bahan b akunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya
mempergunakan mala atau motif tertentu. Motif atau mal untuk pintu terdiri dari
orang – orangan, bunga – bunga dan binatang seperti burung atau ular. Pintu
berukir ini biasanya dipakai untuk pintu depan.
5.
Scrren (
Penyekat Ruang )
Yaitu jenis
ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya menggunakan
mala atu motif tertentu. Motif atau mal terdiri dari motif bunga – bunga, motif
untuk screen ini biasanya dipakai untuk penyekat ruangan antara ruang tamu dan
sebelah ruang lainnya.
6.
Panel (
Pintu Ruang )
Yaitu jenis
ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya mengggunakan
mal atau motif tertentu. Motif atau mal untuk panel terdiri dari moti bunga –
bunga. Panel ini biasanya dipakai untuk pasangan jendela bagian atas.
7.
Relief (
Hiasan DInding )
Yaitu jenis
ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya menggunakan
mal atau motif tertentu. Motif atau mal untuk relief terdiri dari motif bunga –
bunga dan binatang. Relief biasanya diperguakan sebagai hiasan dinding diruang
tamu.
8.
Kursi
Yaitu jenis
ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatnnya tidak menggunakan
mal, tapi daya imajinasi atau daya khayal yang tingggi. Kursi ini dapat
dipergunakan sebagai tempat duduk dan juga dipergunakan untuk pasangan meja.
9.
Meja
Yaitu jenis
ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannya mengggunkan
mal atau motif tertentu. Mal atau motif ini dapt dipergunakan sebagai meja
tamu, meja rias, tempat menyimpan telepon dan menyimpan vas bunga.
10.
Patung
Yaitu jenis
ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannnya tidak
mengggunakan mal atau motif tertentu, tetapi daya imajinasi atau daya khayal
yang tinggi. Patung ini dapat dipakai sebagai hiasan diruang tamu dan taman.
Ukiran patung ini terdiri dari beberapa macam antara lain : Patung orang –
orangan , patung binatang dan patung burung garuda.
11.
Perisai
Yaitu jenis
ukiran yang bahan bakunya terdiri dari kayu dan dalam pembuatannnya
mengggunakan mal atau motif tertentu.
Motif atau mal untuk prisai terdiri dari motif orang – orangan, bunga – bunga
dan binatang. Prisai ini dapat dipajang diruang tamu sebagai hiasan dinding.
12.
Topeng
Yaitu
jenisukirang yang bahan bakunya dari kayu dan dalam pembuatannnya tidak
mengggunakan mal atau motif tertentu, biasanya topeng dibuat dengan cara diukir
sendiri sesuai dengan kemauan kita untuk mengukir .Topeng biasanya dipakai
untuk hiasan dinding.
13.
Kurape
Yaitu jenis
ukirang yang bahan bakunya terdiri dari pelepah enau dan naman, dan dalam
pembuatannnya tidak mengggunakan mal atau motif tertentu, pembuatan kurape
biasanya dibuat dalam bentuk bulat atau digep[engkan. Kurape ini dapat
dipergunakan sebagai tempat penyimpan rokok atau korek api.
kESIMPULAN
1.
Dalam
memasarkan kerajinan ukiran yang yang berada di Desa Darit , pengerajin ukiran
mengggunakan unsure – unsure bauran
pemasaran yang terdiri dari : Produk, Harga, Promosi dan Saluran Distribusi.
Karena strategi ini merupakan satu cara bahwa pengerajin ukiran harus bisa
mempertimbangkan cara yang paling tepat dalam memasarkan produknya.
2.
Jenis –
jenis ukiran yang akan dipasarkan berupa : Tiang sanding ( Tiang Rumah ),
Patung Burung Enggang, Peti Ukir, Pintu, Screen ( Penyekat Ruang ), Panel (
Pintu Ruang ), Relief ( Hiasan Dinding ), Kursi, Meja, Patung, Prisai, Topeng,
dan Kurape.
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swasta DH, 1990, Azas – azas Makrketing, Yogyakarta : Liberty
Basu Swasta DH, 1989, Managemen Penjualan, Yogyakarta : BPFE
Basu Swasta DH, 1996, Azas – azas Makreting, Yogyakarta : Liberty
Khotler, Philip, 1995, Manajemen Pemasaran, diterjemahkan oleh Ancela
Anitawati Hermawan, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
Kotler, Philip, 1996, Manajemen Pemasaran, Diterjemahkan oleh Jaka
Wasana, Jakarta
Kotler, Philip, 1999, Marketing, Diterjemahan oleh Heruji Purwoko,
Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip, 1999, Manajemen Pemasaran, Diterjemahkan oleh Jaka
Wasana, Jakarta
Stanton, Wiliam J, 1984, Prinsip Pemasaran, Diterjemahkan Oleh Yohanes
Lamarto, Jakarta : Erlangga
Stanton, Wiliam J, 1988, Prinsip Pemasaran, Diterjemahkan oleh Yohanes
Lamarto, Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar