Kami keluarga besar MGMP IPS Kabupaten Kubu Raya Mengucapkan SELAMAT HARI NATALTAHUN 2013 DAN SELAMAT TAHUN BARU 2014 . Semoga di tahun 2014 MGMP IPS dapat lebih memberikan manfaat dalam peningkatan profesionalisme guru INFORMASI PERTEMUAN BULAN JANUARI DILAKSANAKAN TANGGAL 16 JANUARI PUKUL 07.30 DI SMP NEGERI 12 SUNGAI RAYA HARAP MEMBAWA RPP

Rabu, 18 Juli 2012

PELATIHAN PELAPORAN PTK 4


MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA
MELALUI MEDIA GOOGLE EARTH PADA MATERI TENTANG  PETA
MATA PELAJARAN IPS KELAS VIIA
SMP NEGERI 3 SUNGAI AMBAWANG
KABUPATEN KUBU RAYA

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH
NO
NAMA
1
       SUSI TERSIANA, S.Pd
2
       INA YULIANTI, S.Pd
3
       ROSNANI, S.Pd
4
       EMI SRIBUDI ASTUTI, S.Pd





 















MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN IPS
KABUPATEN KUBU RAYA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2012






  MENINGKATKAN  MINAT  BELAJAR  SISWA
MELALUI MEDIA GOOGLE EARTH PADA MATERI TENTANG  PETA
MATA PELAJARAN IPS KELAS VIIA
SMP NEGERI 3 SUNGAI AMBAWANG
KABUPATEN KUBU RAYA

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH
NO
              NAMA
1
       SUSI TERSIANA, S.Pd
2
       INA YULIANTI, S.Pd
3
       ROSNANI, S.Pd
4
       EMI SRIBUDI ASTUTI, S.Pd


Disetujui oleh
Kepala SMP Negeri 3 Sungai Ambawang




LAHMUDIN A.RANI, S.Pd
NIP. 19581013 198012 1 003


Disahkan Oleh
Kepala Dimas Pendidikan
Kabupaten Kubu Raya




FRANS RANDUS, S.Pd.M.Si
NIP.19591010 198009  1 001

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas  yang berjudul   Meningkatkan  Minat  Belajar  Siswa Melalui Media Google Earth Pada Materi Peta Mata Pelajaran IPS Kelas VIIA SMP NEGERI 3 Sungai Ambawang”.
Laporan Penelitian Tindakan Kelas  ini disusun dalam rangka pengembangan karir guru dan sebagai prasyarat kenaikan pangkat jabatan guru
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian sampai selesainya penulisan laporan ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga laporan penelitian tindakan kelas  ini bermanfaat bagi para pembacanya


Sungai Ambawang,  April  2012


Penulis


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR  …………………………………………………...
iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
v
ABSTRAK ……………………………………………………………..
Vi
BAB I PENDAHULUAN
1
A.    Latar belakang …………...........................................................
1
B.     Masalah penelitian ....................................................................
5
C.     Cara Pemecahan masalah ..........................................................
5
D.    Tujuan Penelitian  ….................................................................
6
E.     Manfaat Penelitian ....................................................................
6
F.      Definisi Operasional .................................................................
7
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
9
A.    Tinjauan Pustaka .......................................................................
12
B.     Hipotesis Tindakan ………………………………...................
38
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
39
A.    Tempat dan Subjek Penelitian...................................................
39
B.     Waktu Penelitian .......................................................................
39
C.     Prosedur Penelitian ……….......................................................
40
D.    Teknik Pengumpulan Data ........................................................
45
E.     Analisis Data,,,,,,,,.........................................................
46
BAB  IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................
48
A.    Hasil Penelitian..........................................................................
48
B.     Pembahasan ..............................................................................
56
BAB V PENUTUP ......................................................................................
58
A.    Kesimpulan ...............................................................................
58
B.     Saran ........................................................................................
58
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
60
LAMPIRAN -LAMPIRAN  



ABSTRAK


Penelitian ini berjudul “Meningkatkan  minat  belajar  siswa melalui media google earth pada materi tentang  petamata pelajaran IPS kelas VIIA SMP Negeri 3 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya
Penelitian tndakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus  terdiri atas tiga kali pertemuan yaitu dua kali penyampaian materidan satu kali pertemuan untuk tes akhir siklus dengan proserdur berikut:
1.      Rencana tindakan
2.      Pelaksanaan Tindakan
3.      Obeservasi
4.      Refleksi
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan  dalam dua siklus melalui penerapan media google earth dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS  di kelas VII A SMP Negeri 3 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu        
Dari hasil siklus satu dan dua dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan media Google earth  dapat meningkatkan minat  belajar  siswa pada mata pelajaran IPS Kelas VII A SMP Negeri 3 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya sesuai yang ditetapkan dalam penelitian ini

Kata Kunci: Google Earth, Minat  Belajar






BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan yang diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. IPS memuat tentang ilmu ilmu sosial yang pada hakekatnya menganjarkan anak didik agar memiliki rasa sosial tinggi dalam kehidupannya. Melalui pembelajaran IPS diharapkan siswa dapat mengetahui keragaman bangsanya, keragaman budayanya, sejarah bangsanya serta keadaan alamnya. Pembelajaran IPS dirancang untuk membimbing dan merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan bermasyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang terus menerus. Hal ini merupakan tantangan yang sangat berat mengingat masyarakat secara global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu diperlukan suatu pengetahuan yang dapat menunjang pengembangan kreatifitas guru dalam mengajar. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan guru ditujukan untuk menghindari permasalahan yang muncul dari diri siswa selama mengikuti pembelajaran IPS, karena melalui pembelajaran IPS ini diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan dan sikap yang rasional tentang gejala- gejala sosial serta perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia, baik di masa lampau dan masa kini maupun masa yang akan datang.
Dalam pembelajaran IPS guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan penuh antusias bagi siswa. Dalam kegiatan pembelajaran IPS yang menyenangkan guru harus didukung oleh alat belajar yang menarik minat belajar sehingga siswa tidak merasa bosan selama mengikuti pembelajaran, sebagaimana dikemukakan oleh Samlawi Fakih (1992) bahwa mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang membosankan, oleh karena itu diperlukan media yang dapat menarik minat siswa untuk belajar.
Menyinggung tentang media pembelajaran kita harus menggunakan media pembelajaran tersebut dengan benar dan tepat untuk menunjang proses belajar mengajar yang dilaksanakan, dalam hal ini media yang tepat dapat merangsang siswa untuk lebih mengerti dan memahami materi yang diajarkan. Menurut Gagne (dalam Amidun Rasyad dan Darhim, 1996 – 1997:97)  “media adalah jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar“. Belajar bukan saja melulu penerapan teori semata dan pembelajaran di ruang kelas, tetapi lebih dari itu belajar merupakan cara yang kompleks untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebuah bangsa. Oleh sebab itu, ketepatan memilih media pembelajaran merupakan faktor pendukung dalam sukses tidaknya guru mendidik murid menjadi generasi yang dapat diandalkan dan dibanggakan kelak. Oleh karena itu guru harus menggunakan media pembelajaran yang tidak saja membuat porses pembelajaran menjadi menarik, tetapi juga memberikan ruang bagi murid untuk berkreasi dan terlibat secara aktif sepanjang proses pembelajaran. Sehingga aspek kognitif ,afektif dan psikomotorik murid pun dapat berkembang maksimal secara bersamaan tanpa mengalami pendistorsian salah satunya. Kenyataan apa yang menjadi harapan dan tujuan di atas belum sepenuhnya terpenuhi. Namun usaha ke arah itu senantiasa dilakukan oleh seluruh elemen pendidikan Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran akan menarik minat belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPS.
Dengan media yang menarik materi pelajaran akan mudah diserap oleh siswa, karena dengan menggunakan media dapat mempermudah pemahaman belajar anak dalam pencapaian tujuan pengajaran. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 3 Sungai Ambawang, pembelajaran IPS belum sesuai diharapkan. Hal ini disebabkan oleh:
1). Kurangnya keterampilan guru dalam memilih media yang tepat dalam  pembelajaran,
2).  Kurangnya keterampilan guru untuk memanfaatkan media google earth.
3). Minat belajar siswa kurang atau belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk itu diperlukan alat atau media yang dapat menarik minat siswa.
Materi tentang peta adalah salah satu materi pada pelajaran IPS kelas VII semester 2, tetapi ternyata guru dalam melaksanakan pembelajaran kebanyakan masih bersifat konvensional, artinya guru masih mendominasi jalannya pembelajaran dan belum memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal sehingga pembelajaran yang dilakukan cenderung kurang menarik siswa. Selain itu guru belum sepenuhnya memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Kebanyakan masih menggunakan alat peraga standar/yang manual seperti menggunakan peta, atlas atau globe (media 2 dimensi). Untuk mengatasi hal itu perlu diadakan uji coba menggunakan media pembelajaran yang baru yaitu melalui google earth.
Media pembelajaran yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah media yang digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran IPS terutama pada materi tentang peta. Adapun media tersebut adalah media google earth. Media google earth adalah media visual dari pada bentuk bumi yang ter up to date langsung dari internet. Dalam penggunaan media ini siswa perlu menguasai terlebih dahulu cara mengoperasikan komputer dan internet.
Harapan selanjutnya adalah ingin memperbaiki proses pembelajaran dengan memanfaatkan penggunaan alat peraga dan media baru yang up to date tanpa bermaksud mengesampingkan/memandang sebelah mata media yang sudah ada. Diharapkan dengan menggunakan media baru Google Earth lebih mewarnai proses pembelajaran agar pembelajaran lebih bermakna, bergairah serta bernuansa PAKEM (Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Disisi lain siswa pun akhirnya akan lebih akrab dan lebih menguasai komputer dan internet, sehingga harapan kita pembelajaran berbasis IT dapat terwujud.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas mengenai  ”Meningkatkan  Minat  Belajar  Siswa Melalui  Media  Google  Earth  pada  Materi Peta Mata Pelajaran IPS Kelas VIIA SMP Negeri 3 Sungai Ambawang”.

B.     Masalah Penelitian
1.      Identifikasi  Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.   Kurangnya keterampilan guru dalam memilih media yang tepat dalam pembelajaran
2.   Guru belum memanfaatkan ataupun menggunakan media google earth
3.   Minat belajar siswa kurang atau belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
4.   Pemanfaatan Laboratorium Komputer dan internet belum optimal.

2.      RumusanMasalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah penggunaan media google earth dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VIIA khususnya materi Peta pada mata pelajaran IPS SMP Negeri 3 Sungai Ambawang”.

C.    Cara Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap penggunaan google earth, langkah- langkah yang dilakukan peneliti dalam memecahkan masalah ini yaitu:
1.      Merencanakan topik pembelajaran sesuai materi yang akan di ajarkan.
2.      Menyiapkan perangkat pembelajaran. 
3.      Menyiapkan format penilaian/ pengamatan
4.      Mengecek keadaan fisik internet sebagai media pembelajaran
5.      Melaksanakan pembelajaran dengan pemanfaatan media google earth
6.      Melakukan observasi dan memberikan pemantapan

D.    Tujuan Penelitian
Setiap aktivitas atau kegiatan tentunya harus memiliki tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.      Memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru ( peneliti ) melalui penggunaan google earth sehingga proses pembelajaran akan lebih baik.
2.      Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran.

E.     Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
a)      Untuk Sekolah:
Sebagai bahan masukan agar dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi dalam memperbaiki dan meningkatkan kreatifitas pembelajaran IPS melalui media berbasis IT.
b).  Untuk Guru :
Sebagai bahan masukan untuk mendapatkan pengetahuan dan teori baru tentang  meningkatkan minat belajar siswa melalui media Google Earth mata pelajaran IPS kelas VIIA SMP Negeri 3 Sungai Ambawang, khususnya materi peta dan materi lain yang berkaitan dengan letak wilayah Indonesia.
c).  Untuk Siswa:
Dapat meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran IPS pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Sungai Ambawang baik pada aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, serta keaktifan dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran.
d).  Bagi peneliti:
Penelitian akan menambah pengalaman dan wawasan dalam menentukan cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar IPS agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

F.     Definisi Operasional
A.    Minat
Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Dengan minat orang akan berusaha mencapai tujuannya. Oleh karena itu minat dikatakan sebagai salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan.
Ada dua aspek yang dikandung oleh minat antara lain aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif mengandung pengertian bahwa minat selalu didahului oleh pengetahuan, pengetahuan, pemahaman dan konsep yang diperoleh dan dikembangkan dan pengalaman atau hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek afektif menunjukkan pada derajat emosional yang dinyatakan dalam bentuk proses menilai untuk menentukan kegiatan yang disenangi. Jadi, suatu aktivitas bila disertai dengan minat individu yang kuat, maka ia akan mencurahkan perhatiannya dengan baik terhadap aktivitas tersebut. Aspek minat manusia dalam mengikuti pembelajaran IPS sangat kuat, maka akan merupakan dasar pula untuk menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yang dapat memenuhi keinginan siswa untuk belajar disertai perhatian yang besar.
Sedangkan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahwa minat untuk mempelajari IPS merupakan faktor intern yang mendorong dan mempengaruhi tingkah laku seseorang untuk merasa tertarik dan menunjukkan perhatian terhadap proses pembelajaran IPS.
B.     Belajar
Sardiman (2004:2) mengatakan belajar adalah usaha mengubah tingkah laku. Arthur J. Gates dalam Fudyartanto (2002:150) menjelaskan bahawa belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan, selanjutnya Hamalik (1994:36) belajar adalah modifikasi atau mempengaruhi kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini belajar adalah merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan saja mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami.Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perbaikan kelakuan.
C.     Minat Belajar
Minat belajar siswa adalah model bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar dalam usaha mencapai perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksudkan adalah dari perilaku tidak tahu menjadi tahu dan dari perilaku tidak mengetahui menjadi perilaku mengetahui.
Minat pada umumnya sudah terdapat dalam diri seseorang. Akan tetapi biasanya minat juga dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang berasal dari luar atau yang sering disebut motivasi atau dorongan. Jika minat yang terdapat dalam diri seseorang sudah cukup kuat, maka dorongan yang berasal dari luar relatif kurang diperlukan. Tetapi sebaliknya, jika seseorang kurang memiliki minat, maka diperlukan dorongan dari luar atau motivasi ekstrinsik yang relatif kuat.

D.    Media
Media secara khusus diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaksud sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Media merupakan wahana penyuluh informasi belajar atau penyalur pesan berupa materi ajar oleh guru kepada siswa menjadi lebih dengan pembelajaran yang dilakukan. Media sengaja dilakukan dengan leluasa, akalanya kita harus membuat sendiri.
Menurut Rahadi Aristi ( 2004:7) “ Media umumnya adalah segala sesuatu yuang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat popular dalam bidang komunikasi, proses belajar mengajara pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media dalam pembelajaran disebut sebagai media pembelajaran.
E.     Google earth
1. Pengertian Gogle Earth
Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc (dalam hengky Alexander.2009). Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth, sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth Plus ($20), yang memiliki fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($400 per tahun), yang digunakan untuk penggunaan komersial. Produk ini, kemudian diganti namanya menjadi Google Earth tahun 2005, dan sekarang tersedia untuk komputer pribadi yang menjalankan Microsoft Windows 2000, XP, atau Vista, Mac OS X 10.3.9 dan ke atas, Linux (diluncurkan tanggal 12 Juni 2006) dan FreeBSD. Dengan tambahan untuk peluncuran sebuah klien berbasis update Keyhole, Google juga menambah pemetaan dari basis datanya ke perangkat lunak pemetaan berbasis web. Peluncuran Google Earth menyebabkan sebuah peningkatan lebih pada cakupan media mengenai globe virtual antara tahun 2005 dan 2006, menarik perhatian publik mengenai teknologi dan aplikasi geospasial.
2. Keunggulan dan Kekurangan Media Google Earth
 Dalam Rachmad Widodo 2010, google earth terdapat keunggulan dan kekurangan yakni sebagai berikut:
1)  Keunggulan
Para pendidik segera melihat manfaat kemajuan dalam media google earth bagi pendidikan. Bahkan sampai sekarang masih memegang peranan yang penting sekali dan mungkin akan masih demikian halnya dalam waktu yang lama. Namun ada yang optimis yang meramalkan bahwa dalam waktu dekat semua aspek kurikulum. Ada yang berpendapat bahwa banyak dari apa yang diketahui anak pada zaman modern ini diperolehnya melalui google earth. Siswa dapat melihat secara detail letak bumi mulai dari selatan sampai utara, dan dari timur ke barat. Siswa juga dapat dengan mudah melihat letak wilayah, benua, samudra dan lain- lain.

2)  Kekurangan
Adapun yang menjadi kekurangan dalam penggunaan media google earth ini adalah, belum adanya jaringan internet, biasanya media google earth hanya ada pada sekolah- sekolah yang memiliki laboratorium komputer. Media google earth penyediaanya terbatas di sekolah.






 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A.    Tinjauan Pustaka
1.      Pengertian Minat
Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Dengan minat orang akan berusaha mencapai tujuannya. Oleh karena itu minat dikatakan sebagai salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu obyek, cenderung untuk memperbaiki perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada obyek tersebut. Namun apabila obyek tersebut tidak menimbulkan rasa senang. Maka ia tidak akan memiliki minat pada obyek tersebut. Menurut Hilgart (dalam Romlah: 22) minat adalah kecenderungan yang taat untuk memperhatikan dan mengenal beberapa kegiatan- kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. Purbakawaca (dalam Nurkancana: 182) mengembangkan minat adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif menerima sesuatu dari luar. Pengertian minat tersebut mengandung arti bahwa minat melibatkan unsur batin atau jiwa yang memiliki keinginan untuk melakukan aktivitas.
Dimiyati (1984: 22) menyebutkan minat adalah memuaskan kegiatan mental dan perhatian pada suatu obyek yang ada sangkut pautnya dengan keadaan individu. Manusia
akan berbuat sesuatu apabila ia memenuhi minat terhadap kegiatan.
Minat muncul apabila manusia menyukai sesuatu. Crow and Crow berpendapat bahwa minat erat hubungannya dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda atau bisa juga sebagai pengalaman efektif yang dipengaruhi oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab kegiatan dan sebab partisipasi dalam kegaiatan itu.
Selain itu Crow and Crow mengemukakan juga bahwa minat erat hubungannya dengan dorongan (drive), motif, dan reaksi emosional. Misalnya minat terhadap riset ilmiah, mekanika, atau mengajar bisa timbul dari tindakan atau dirangsang oleh keinginannya dalam memenuhi rasa ingin tahu seseorang terhadap kegiatan tersebut.
Selanjutnya Skinner juga berpendapat bahwa minat sebagai motif yang menunjukkan arah perhatian individu terhadap obyek yang menarik atau menyenangkannya, maka ia cenderung akan berusaha aktif dengan obyek tersebut.
Sementara itu Dailer dan Sumartono (1983:224) berpendapat bahawa minat adalah psikis yang berkaitan dengan obyek atau menstimulir perasaan senang yang ada pada setiap individu.
1. Minat akan tumbuh apabila seseorang menyenangi sesuatu, minat diawali dengan perasaan senang terhadap sesuatu.
2. Minat merupakan dorongan yang menyebabkan timbulnya perhatian seseorang dan pemusatan pikiran.
Minat pada dasarnya adalah tindakan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri (internal) dan diluar diri (eksternal). Semakin besar hubungan tersebut semakin besar pula minat yang timbul.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah keinginan seseorang (individu) yang melibatkan unsur jiwa atau batin melakukan kegiatan (aktivitas) dengan senang serta penuh perhatian untuk mencapai tujuannya.
Selanjutnya Crow and Crow mengemukakan adapun yang menjadi tanda- tanda bahwa seseorang mencapai ke taraf ini antara lain adalah mau melakukan sesuatu atas prakarsa sendiri, melakukan sesuatu secara tekun, dengan ketelitian dan kedisiplinan yang tinggi. Melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya itu dimana saja, kapan saja, dan atas inisiatif sendiri.
Skinner mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat siswa maka seorang pendidik harus dapat mengubah proses belajar yang membosankan menjadi pengalaman belajar yang menggairahkan.
Caranya antara lain sebagai berikut:
1.  Materi yang dipelajari haruslah menjadi menarik dan menimbulkan suasana yang baru, Misalnya dalam bentuk permainan, diskusi atau pemberian tugas di luar sekolah sebagai variasi kegiatan belajar.
2. Materi pelajaran menjadi lebih menarik apabila siswa mengetahui tujuan dari pelajaran itu.
3. Media yang menarik sesuai dengan materi yang diajarkan.
Ada dua aspek yang dikandung oleh minat antara lain aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif mengandung pengertian bahwa minat selalu didahului oleh pengetahuan, pengetahuan, pemahaman dan konsep yang diperoleh dan dikembangkan dan pengalaman atau hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek afektif menunjukkan pada derajat emosional yang dinyatakan dalam bentuk proses menilai untuk menentukan kegiatan yang disenangi. Jadi, suatu aktivitas bila disertai dengan minat individu yang kuat, maka ia akan mencurahkan perhatiannya dengan baik terhadap aktivitas tersebut.
Aspek minat manusia dalam mengikuti pembelajaran IPS sangat kuat, maka akan merupakan dasar pula untuk menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yang dapat memenuhi keinginan siswa untuk belajar disertai perhatian yang besar. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Child (dalam Soekanto 1997:92) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perhatian siswa adalah minat. Stimulus yang sesuai dengan minatnya akan jelas lebih mudah menaruh perhatian.
Berdasarkan pendapat- pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat untuk mempelajari IPS merupakan faktor intern yang mendorong dan mempengaruhi tingkah laku seseorang untuk merasa tertarik dan menunjukkan perhatian terhadap proses pembelajaran IPS
2.      Pengertian Belajar
Banyak ahli yang telah mencoba merasakan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Seringkali tafsiran tersebut berbeda antara satu sama lain. Dalam uraian ini dikemukakan beberapa rumusan para ahli untuk melengkapi dan memperluas pandangan tentang belajar. Sardiman (2004:2) mengatakan belajar adalah usaha mengubah tingkah laku. Arthur J. Gates dalam Fudyartanto (2002:150) menjelaskan bahawa belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan, selanjutnya Hamalik (1994:36) belajar adalah modifikasi atau mempengaruhi kelakuan melalui pengalaman.
Menurut pengertian ini belajar adalah merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan saja mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perbaikan kelakuan.
R.S. Chauhan belajar adalah membawa perubahan- perubahan dalam tingkah laku organisme. Sementara Morgan dalam Ngalin Purwanto (1998:84) belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Witting dalam Muhibin Syah (1999:61), mengemukakan belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/ keseluruhan tingkah laku suatu orgasnisme sebagai pengalaman.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan keseluruhan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Sejalan dengan perumusan di atas ada pula penafsiran lain tentang belajar yang mengatakan bahwa belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati. Asumsi dasar teori ini adalah bahwa setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan didalam dirinya sebagaimana dalam teori konstruktivisme (Suceati 2005:33).


3.      Pengertian Minat Belajar
Minat belajar siswa adalah model bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar dalam usaha mencapai perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksudkan adalah dari perilaku tidak tahu menjadi tahu dan dari perilaku tidak mengetahui menjadi perilaku mengetahui.
Minat pada umumnya sudah terdapat dalam diri seseorang. Akan tetapi biasanya minat juga dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang berasal dari luar atau yang sering disebut motivasi atau dorongan. Jika minat yang terdapat dalam diri seseorang sudah cukup kuat, maka dorongan yang berasal dari luar relatif kurang diperlukan. Tetapi sebaliknya, jika seseorang kurang memiliki minat, maka diperlukan dorongan dari luar atau motivasi ekstrinsik yang relatif kuat.
Seseorang yang kehilangan minat dapat ditumbuhkan dengan memberikan rangsangan, baik yang bersifat hadiah maupun bimbingan yang dapat membangkitkan kesadaran akan kebutuhannya sendiri. Dalam kaitannya dengan pemberian motivasi inilah orang tua menduduki peranan yang sangat penting. Orang tua dapat meningkatkan atau menurunkan semangat atau minat belajar anak. Jika orang tua memberikan dorongan atau motivasi kepada anak, maka kemungkinan minat anak untuk belajar juga bertambah. Motivasi tersebut dapat berupa bimbingan belajar maupun pembinaan dan pengarahan atau bantuan moril agar anak menemukan jati dirinya, sehingga mereka akan melakukan aktivitas apa saja yang menyangkut pemenuhan kebutuhan pribadinya.

4.      Perlunya Minat Dalam Melakukan Aktivitas Belajar
Sering tidak disadari bahwa minat merupakan faktor yang penting dalam aktivitas belajar. Minat merupakan unsur pendorong yang kuat yang sering menjadi alasan seseorang mengapa ia melakukan sesuatu. Di dalam belajar, minat sangat diperlukan. Sebab jika di dalam aktivitas belajar seseorang didasari oleh adanya minat maka akan menimbulkan suasana batin yang sangat kondusif dalam belajar.
Belajar akan selalu didukung oleh suasana kegembiraan, keikhlasan, semangat, perhatian dan rasa nyaman tanpa merasa terbebani oleh adanya kesulitan yang harus dipahami dalam pelajaran. Pendek kata bahwa seseorang yang penuh minat belajar akan melakukan aktivitas belajar tanpa perasaan terpaksa, karena belajar menjadi suatu kebutuhan. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Nurkancana (1986: 230) bahwa anak- anak tidak perlu mendapat dorongan dari luar, apabila pekerjaan yang dilakukannya cukup menarik minat. Hal yang sama dikemukakan pula oleh Usman (2001: 27) bahwa minat seseorang mau melakukan apa saja yang diminatinya.
Hal tersebut lebih ditegaskan lagi oleh James (dalam Usman, 2001: 2001: 27) bahwa minat merupakan faktor yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa.
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar erhadap sesuatu. Menurut Robert (dalam Syah, 2005: 136) minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor- faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Berdasarkan hal ini faktor- faktor yang mempengaruhi minat dapat diklasifikasikan, antara lain: 1) Kemampuan dasar siswa; 2) strategi pembelajaran, dan 3) lingkungan keluarga.
1) Kemampuan Dasar
Siswa.
Thorndike (dalam Sagala, 2008: 37) menjelaskan bahwa belajar akan terjadi antara lain apabila siswa memiliki kematangan, kesiapan belajar dan motivasi berperanan penting dalam keberhasilan belajar. Kemampuan dasar yang dimaksud dalam hal ini adalah bagaimana sikap siswa menyikapi minat belajar. Dalam belajar diperlukan adanya pemahaman atau insight. Hilgara (dalam Sagala, 2008: 50) menjelaskan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar dengan pemahaman yaitu kemampuan dasar yang dimiliki siswa. Berbicara tentang kemampuan dasar juga tak lepas dari intelegensi siswa. Stern (dalam Djamarah, 2000: 57) mengemukakan intelegensi merupakan daya untuk menyesuaikan diri secara mudah dengan keadaan baru dengan menggunakan bahan- bahan pikiran yang ada menurut tujuannya. Seseorang dikatakan intelegen, apabila orang yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat tanpa mengalami suatu masalah. Ini berarti, seseorang yang sukar beradaptasi dan banyak mengalami masalah dikatakan tidak intelegen. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan kemampuan dasar yang dimiliki, siswa akan dengan mudah memiliki minat terhadap apa yang dipelajari.
2) Strategi Pembelajaran.
Kozna (dalam Uno, 2008: 1) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
Disisi lain, Dick dan Carey (dalam Uno, 2008: 1) menguraikan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/ atau digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan- tahapan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi arau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Memperhatikan pengertian strategi pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-ara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar, untuk menyampaikan materi pelajaran, sehingga akan memudahkan peserta didik termasuk dalam menimbulkan minat dalam menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
3) Lingkungan Keluarga.
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam  mengembangkan pribadi siswa. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai- nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikannya merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Maslow (dalam Jusuf, 2006: 37) mengemukakan keluarga merupakan lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan individu. Melalui perawatan dan perlakuan yang baik dari orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, baik fisik- biologis maupun sosio- psikologisnya. Apabila anak telah memperoleh rasa aman, penerimaan sosial dan harga dirinya, maka anak dapat memenuhi kebutuhan tertingginya, yaitu perwujudan diri (self actualization). Minat merupakan aspek psikologisnya yang pembentukannya dimulai dari lingkungan keluarga. Untuk itu, diharapkan keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama banyak berperan dalam menimbulkan minat sebagai faktor yang menentukan dalam keberhasilan belajar.
6.  Pentingnya Minat Belajar Dalam Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS yang memuat hal- hal pokok tentang kehidupan sosial, interaksi antara manusia dengan alam sekitar, memerlukan perhatian penuh dari siswa. Oleh karena itu dibutuhkan media yang tepat untuk menumbuhkan minat belajar siswa. Media yang tepat adalah media yang disesuaikan dengan materi pelajaran, harusnya media itu sendiri merupakan komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Dengan ditumbuhkannya minat dalam pembelajaran, membuat siswa lebih aktif dalam belajar, memiliki sikap kreatif, serta sikap terbuka, cepat tanggap akan gejala alam, sosial budaya dan lingkungan secara positif.
Sardiman (1989: 76) menjelaskan bahwa minat belajar adalah merupakan faktor psikis yang non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan bersemangat untuk melakukan kegiatan belajar. Satu hal yang hendaknya perlu diingat guru dalam pembelajaran adalah bahwa guru jangan bersifat menunggu sampai siswa memilih minat dalam belajar. Guru hendaknya mampu membangun dan mengembangkan minat siswa untuk mempelajari apa yang akan diajarkan melalui tugas, prosedur pembelajaran, peranan siswa dalam melakukan kegiatan belajar, serta iklim dan organisasi kelas.
Pembelajaran IPS pada prinsipnya membentuk siswa untuk berpikir rasional dan asosiatif. Dengan berpikir rasional, siswa dituntut menggunakan strategi kognitif tertentu, dan untuk berpikir asosiatif siswa perlu dibekali oleh pengertian atau pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar.
7.      Pengertian Media.
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media diartikan sebagai ‘perantara’ atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam batasan lain, media oleh AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Menurut Fleming (1987:234) media sering diartikan sebagai alat yang turut campur tangan dalam mengatur hubungan antara kedua pihak (siswa dan isi bahan belajar). Sedangkan Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Jadi dapat diartikan secara umum bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran.
Media secara khusus diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaksud sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Media merupakan wahana penyuluh informasi belajar atau penyalur pesan berupa materi ajar oleh guru kepada siswa menjadi lebih dengan pembelajaran yang dilakukan. Media sengaja dilakukan dengan leluasa, akalanya kita harus membuat sendiri.
Menurut Rahadi Aristi ( 2004:7) “ Media umumnya adalah segala sesuatu yuang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Istilah media ini sangat popular dalam bidang komunikasi, proses belajar mengajara pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media dalam pembelajaran disebut sebagai media pembelajaran. Untuk memberikan pembendaharaan Gariach dan Ely ( 1997: 17) membagi pengertian media dalam tiga hal pertama, media pengajaran meliputi orang, bahan atau kegiatan yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap. Kedua, bahwa media pengajaran hanya meliputi bahan, peralatan dan tehnik, ketiga arti media pengajaran lebih dikhususkan lagi, yaitu hanya Mencakup bahan-bahan dan peralatan yang digunakan dalam suatu pengajaran.
Sementara itu, Martin R.Wong dan John D.Raulerson (dalam Al-Hakim 1983:17) menegaskan bahwa “ The Medium is we means or Hardware used to present stimulus information to the learner. (Media merupakan alat yang menghubungkan message pengetahuan, ketrampilan dan sikap terhadap peserta didik.)
Sedangkan menurut MC Luchan (Dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti, 1992:7) “ Media adalah membawa pesan berasal dari suatu sumber kepada penerima pesanan“. Selanjutnya menurut Asosiasi Teknologi dan komunikasi pendidikan (dalam Arie 1986:6)” Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Dengan memperhatikan definisi dari media di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa peranan media pendidikan adalah alat yang digunakan untuk menjembatani tujuan pengajaran yang ingin dicapai melalui sesuatu yang dianggap bisa memudahkan siswa dalam penerima pelajaran.
8.      Fungsi Media Dalam Pembelajaran
Media pendidikan yang disebut Audio Visual Encyclomedia of education Reseach ( Dalam Muhamad,1992: 27) memiliki fungsi dan nilai sebagai berikut:
1) Meletakkan dasar- dasar kongkrit untuk berpikir
2) Memperbesar perhatian jiwa
3) Membuat pelajaran lebih mantap
4) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menimbulkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan para siswa.
5) Menumbuhkan pemikiran teratur dan kontinyu
6) Membantu tumbunhya pengertian membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7) Sangat menarik minat siswa dalam belajar.
9.  Manfaat Media dalam Pembelajaran
Manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiataaan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
Tetapi secara khusus ada bebrerapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (Dalam Rahadi,2004: 13) mengidentiiifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1)      Penyampaian materi pembelajaran dapat diperagakan.
Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda- beda terhadap suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam itu dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa secara beragam, setiap siswa melihat atau mendengarkan uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama seperti yang diterima siswa yang lain.
2)      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna baik secara alami, maupun manipulasi, materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap dan menarik siswa.
3)      Proses pembelajaran lebih interaktif.
Jika dipilih dan dirancang secara baik meeedia dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif selam proses pembelajaran. tanpa media, seorang guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa. Namun dengan media, guru dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya guru sendiri yang aktif tetapi juga siswanya.
4)      Efisiensi dalam Waktu dan Tenaga.
Keluhan yang selama ini kiita dengar Dari guru adalah selalu kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Seringkali guru menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika guru dapat memanfatkan media secara maksimal. Misalnya, tanpa media seorang guru tentu saja akan menghabiskan waktunya untuk menjelaskan system peredaran darah manusia.
5)      Meningkatkan kualitas hasil belajar.
Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien tetapi juyga membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh.
6)      Media Memungkinkan.
Proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara lebih leluasa kapanpun dan dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru.
7)      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
8)      Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.
Dengan memanfaatkan media secara lebih baik, seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran media. Dengan demikian guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek- aspek edukatif lainya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan memotivasi belajar.
10.  Prosedur Penggunaan Media Pembelajaran
Telah diuraikan sebelumnya bahwa pembelajaran seharusnya dipilih secara sistematis, agar dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Ada tiga hal pokok dalam prosedur penggunaan media yang perlu diketahui yaitu sebagai berikut :
1)      Persiapan
Langkah ini dilakukan sebelum menggunakan media. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan media dapat dipersiapkan dengan baik, yaitu buku pelajaran, buku petunjuk atau bahan penunjang lainya. Kemudian diikuti petunjuk didalamnya, siapkan pelajaran yang diperlukan untuk menggunakan media yang dimaksud, tetapkan apakah media tersebut digunakan secara individual atau kelompok, yakni bahwa semua peserta dapat melihat, mendengar pesan- pesan pengajaran yang baik.
2)  Pelaksanaan
Satu hal yang perlu diperhatikan selama menggunakan media pengajaran yaitu, hindari kejadian-kejadian yang dapat mengganggu ketenangan, perhatian dan konsentrasi peserta.
3)      Tindak lanjut
Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan pemahaman peserta didik terhadap pokok- pokok materi atau pesan pengajaran yang hendak disampaikan melalui media tersebut, selanjutnya pada beberapa media dilengkapi dengan evaluasi maka langkah ini dimaksud pula untuk melihat tercapai atau tidaknya tujuan yang ditetapkan, karena tindak lanjut ini ditandai dengan kegiatan diskusi, tes, percobaan, observasi, latihan, remediasi dan pengayaan. Dengan media, kesulitan tersebut bisa diatasi dengan cara: Memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, pemanfaatan media pengajaran bisa meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan gairah siswa dalam kegiatan pembelajaran. Mengapa media mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan gairah siswa dalam kegiatan pembelajaran? Nana (2007), mengemukakan media dapat meningkatkan gairah belajar siswa
1) Kegiatan pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan minat siswa
2)  Bahan pembelajaran akan lebih jelas dan bermakna sehingga lebih mudah dipahami siswa dan memungkinkan siswa untuk menguasai tujuan pembelajaran yang lebih baik
3)  Metode mengajar akan lebih bervariasi, bukan hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata- kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kecakepan dalam mengajar.
4) Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lainnya seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
5) Taraf berfikir siswa akan meningkat sesuai dengan tahap perkembangan kognitif, yang dimulai dari berfikir kongkret menuju ke abstrak, di mulai dari taraf berfikir sederhana menuju berfikir kompleks. Misalnya penggunaan peta dan globe dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada dasarnya merupakan penyederhaan dan pengkongkretan dari konsep geografi, sehingga bumi ini dapat dipelajari dengan wujud yang jelas.
Selanjutnya Nan mengemukakan bahwa beberapa hasil penelitian juga menyimpulkan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajaran. Hasil penelitian tersebut menyarankan pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
11.  Karakteristik Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki jenis- jenis dan beraneka macamnya. Untuk mengefektifkan pemanfaatan media, perlu diusahakan klasifikasi dan pengelompokan berdasarkan maksud dan tujuannya.
Karakteristik juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan maupun penciuman. Karakteristik media, menurut Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Karakteristik atau ciri- ciri media pembelajaran merupakan salah satu dasar dalam menentukan strategi pembelajaran.
12.  Jenis- Jenis Media Pembelajaran
Pengelompokan berbagai jenis media dilihat dari segi perkembangan teknologi, menurut Seels & Glasgow (1990) dibagi ke dalam dua kategori, yaitu media tradisional dan media teknologi mutakhir.
1.  Media Tradisional
1) Visual diam yang diprayeksikan : proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides dan film strips
2) Visual yang tak diproyeksikan : gambar, poster, foto, chart, grafik, diagram dan pameran, papan info, papan tempel
3) Audio: rekaman piringan, pita kaset
4) Penyajian multimedia : slide plus suara, multi image
5) Visual dinamis yang diproyeksikan : film, televisi, video
6) Cetak: buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah dan handout
7) Permainan: teka-teki, simulasi, permainan papan
8) Realita: model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka)
2. Media teknologi Mutakhir
1) Media berbasis telekomunikasi: telekonferen, kuliah jarak jauh
2) Media berbasis mikroprosesor: computer assisted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hypermedia dan compact (video) disc.

13.  Kriteria- Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Pengembangan media harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan. Pemilihan media sebaiknya tidak lepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan.
Menurut Dick dan Carey (1978) ada empat faktor yang perlu menjadi pertimbangan dalam memilih dan menentukan media pembelajaran, yaitu:
1)
 Ketersediaan sumber setempat, artinya bila media tidak terdapat pada sumber yang ada, harus dibeli atau dibuat sendiri.
2) Ketersediaan dana untuk membeli atau memproduksi sendiri, artinya apabila membeli atau memproduksi sendiri, apakah ada dana, tenaga dan fasilitasnya?.
3) Keluwesan dan kepraktisan serta ketahanan media, artinya media bisa digunakan dimanapun, dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan.
4) Efektifitas biaya dalam jangkauan waktu.
Ada jenis media yang biaya produksinya mahal, namun pemanfaatannya stabil dalam jangka panjang. Misalnya film bingkai, transparan OHP, media ini lebih tahan lama dalam pemakainannya, bila dibanding brosur yang setiap kali sering merubah materi sehingga biaya pembuatannya lebih mahal.
Selain itu, pertimbangan dalam pemilihan media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya mempertimbangkan kriteria- kriteria sebagai berikut: (Nana, 2009:4)
1) Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran.
2) Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran
3) Kemudahan dalam memperoleh media
4) Keterampilan guru dalam menggunakannya
5) Tersedia waktu untuk menggunakannya
6) Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
Dengan kriteria di atas, guru dapat dengan mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas- tugasnya sebagai pengajar. Pada dasarnya kehadiran media bermaksud untuk mempermudah tugas guru, bukan sebaliknya, karena apabila dipaksakan justru mempersulit tugas guru dalam menyampaikan pesan pada proses pembelajaran.
14. Pengembangan Media Pembelajaran
Dalam merencanakan pengembangan media pembelajaran, seorang guru perlu memperhatikan hal- hal sebagai berikut:
1) Analisis kebutuhan dan karaktersitik siswa adalah kesenjangan antara pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa yang kita inginkan dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki siswa sekarang
2) Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran akan memberi arah dan pedoman serta tindakan dalam melakukan aktifitas proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran harus terencana dengan jelas sehingga bisa menjadi panduan aktifitas dalam mencapainya. Untuk dapat mengembangkan materi pelajaran yang mendukung pencapaian tujuan maka tujuan yang telah dirumuskan harus di analisis lebih lanjut.
3) Materi pembelajaran yang akan disampaikan harus dikembangkan dari tujuan pembelajaran yang telah di analisis sesuai dengan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran perlu direncanakan alat pengukur keberhasilan yang telah direncanakan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
4) Alat pengukur keberhasilan belajar siswa perlu dirancang secara seksama dengan validitas yang telah teruji dan meliputi kemampuan yang komprehensif.
15. Pengertian Gogle Earth
 Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc (dalam hengky Alexander.2009). Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth, sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth Plus ($20), yang memiliki fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($400 per tahun), yang digunakan untuk penggunaan komersial. Produk ini, kemudian diganti namanya menjadi Google Earth tahun 2005, dan sekarang tersedia untuk komputer pribadi yang menjalankan Microsoft Windows 2000, XP, atau Vista, Mac OS X 10.3.9 dan ke atas, Linux (diluncurkan tanggal 12 Juni 2006) dan FreeBSD. Dengan tambahan untuk peluncuran sebuah klien berbasis update Keyhole, Google juga menambah pemetaan dari basis datanya ke perangkat lunak pemetaan berbasis web. Peluncuran Google Earth menyebabkan sebuah peningkatan lebih pada cakupan media mengenai globe virtual antara tahun 2005 dan 2006, menarik perhatian publik mengenai teknologi dan aplikasi geospasial.
Globa virtual memperlihatkan rumah, warna mobil, dan bahkan bayangan orang dan rambu jalan. Resolusi yang tersedia tergantung pada tempat yang dituju, tetapi kebanyakan daerah (kecuali beberapa pulau) dicakup dalam resolusi 15 meter. Las Vegas, Nevada dan Cambridge, Massachusetts memiliki resolusi tertinggi, pada ketinggian 15 cm (6 inci). Google Earth membolehkan pengguna mencari alamat (untuk beberapa negara), memasukkan koordinat, atau menggunakan mouse untuk mencari lokasi.
Banyak orang yang menggunakan aplikasi ini menambah datanya sendiri dan menjadikan mereka tersedia melalui sumber yang berbeda, seperti blog. Google Earth mampu menunjukkan semua gambar permukaan Bumi. dan juga merupakan sebuah klien Web Map Service. Google Earth mendukung pengelolaan data Geospasial tiga dimensi melalui Keyhole Markup Language (KML).
Google Earth memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan dan struktur (seperti jembatan) 3D, yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan SketchUp, sebuah program pemodelan 3D. Google Earth versi lama (sebelum Versi 4), bangunan 3D terbatas pada beberapa kota, dan memiliki pemunculan yang buruk tanpa tekstur apapun. Banyak bangunan dan struktur di seluruh dunia memiliki detil 3D-nya; seperti di negara Amerika Serikat, Britania Raya, Irlandia, India, Jepang, Jerman, Kanada, Pakistan dan kota Amsterdam dan Alexandria. Bulan Agustus 2007, Hamburg menjadi kota pertama yang seluruhnya ditampilkan dalam bentuk 3D. Pemunculan tiga dimensi itu tersedia untuk beberapa bangunan dan struktur di seluruh dunia melalui Gudang 3D Google dan situs web lainnya.
16.   Keunggulan dan Kekurangan Media Google Earth
Dalam Rachmad Widodo 2010, google earth terdapat keunggulan dan kekurangan yakni sebagai berikut:
1)      Keunggulan
Para pendidik segera melihat manfaat kemajuan dalam media google earth bagi pendidikan. Bahkan sampai sekarang masih memegang peranan yang penting sekali dan mungkin akan masih demikian halnya dalam waktu yang lama. Namun ada yang optimis yang meramalkan bahwa dalam waktu dekat semua aspek kurikulum.
Ada yang berpendapat bahwa banyak dari apa yang diketahui anak pada zaman modern ini diperolehnya melalui google earth. Siswa dapat melihat secara detail letak bumi mulai dari selatan sampai utara, dan dari timur ke barat. Siswa juga dapat dengan mudah melihat letak wilayah, benua, samudra dan lain- lain.
2)      Kekurangan
Adapun yang menjadi kekurangan dalam penggunaan media google earth ini adalah, belum adanya jaringan internet, biasanya media google earth hanya ada pada sekolah- sekolah yang memiliki laboratorium komputer. Media google earth penyediaanya terbatas di sekolah.
17. Cara Penggunaan Media Gogle Earth
Agus Wandi dalam situsnya mengatakan bahwa kita menggunakan Google Earth versi terbaru paling tidak versi 4 yang langkah- langkahnya sebagai berikut:
1. Buka Google Earth dan cari lokasi peta yang akan di overlay dalam contoh ini ketik “Sungai Ambawang” kemudian perbesar area tersebut.
2. Klik tombol “Add Image Overlay”. Kemudian akan ditampilkan kotak dialog Image Overlay
3. Beri nama image overlay dengan nama “Sungai Ambawang” kemudian klik tombol Browser. Arahkan kemana lokasi file image kemudian kita simpan di komputer kita.
4. Langkah selanjutnya adalah melakukan georeference pada file image yang kita gunakan Klik location kemudian gunakan dari Drag Marker disekitar gambar dengan memasukan secara manual koordinat untuk Utara, Selatan, Timur dan Barat. Untuk itu kita harus mengetahui koordinat boundary untuk setiap gambar yang di import ke Google Earth sehingga akan didapatkan gambar georeference yang benar.
5. Pada Kotak dialog diatas kita melihat ada beberapa item tab seperti View, Altitude, dan Refresh. Sebagai gambaran akan dijelaskan disini bahwa Refresh tab digunakan untuk menentukan overlay gambar secara otomatis berdasarkan tampilan gambar terakhir. Tools ini digunakan untuk gambar yang dilakukan updating secara frekuentitatif. Tab altitude digunakan untuk menampilkan gambar sebagai jarak diatas sebuah permukaan untuk situasi dimana kita menginginkan sebuah gambar tampil di permukaan. Tap View digunakna untuk menentukan property kamera untuk mendapatkan tampilan 3D.
6. Sekarang kita telah menentukan posisi gambar yang dimiliki dan akan mendapatkan tampilan pada Google Earth.
7. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengubah tampilan. Pertama kita bisa menentukan nilai transparansi dari image yang digunakan sehingga kita dapat melihat dengan jelas underlying antara terrain dengan data vector. Image yang digunakan sekarang sudah di set transparan. Kita harus sering mencoba tombol setting transparansinya sampai kita menemukan setingan tampilan yang terbaik. Sebagai catatan disaat kita menggerakkan tombol setting transparannya maka underlaying terrain menjadi visible.
8. Akhirnya coba tampilanya untuk mendapatkan orientasi tampilan yang lebih baik. Gunakan Tools Navigasi yang diberikan oleh Google Earth untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik.

B.  Hipotesis Tindakan
Yang menjadi hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Jika Dalam Pembelajaran IPS Khususnya Materi Peta Menggunakan Media Google Earth maka Minat Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 3 Sungai Ambawang akan Meningkat”.





BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Tempat dan Subyek  Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya kelas VIIA semester  1 tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 32 orang terdiri 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.
B.     Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan Bulan Maret 2012 waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian dengan  jadwal sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
Januari
Februari
Maret
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Mengajukan proposal











Berdiskusi dengan teman sejawat











Membuat RPP











Membuat lembar observasi











Membuat lembar wawancara











Melaksanakan penelitian


   




Observasi







Analisis










Laporan penelitian












C.    Prosedur Penelitian
Dalam pelaksanaannya penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran IPS. Adapun langkah- langkah yang dilakukan untuk tiap siklus pembelajaran dalam prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Siklus I
a)      Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini pneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
a)   Mendiskusikan dengan guru mata pelajaran IPS tentang permasalahan pembelajaran dan tindakan yang direncanakan, serta meminta kesediaan guru mata pelajaran IPS untuk menjadi mitra dalam pelaksanaan tindakan.
b)  Menyusun perangkat pembelajaran berupa rencana pembelajaran yang disetting sebagai PTK, bahan pengajaran yang akan diberikan, menyiapkan media pembelajaran pendukung, bahan tugas untuk siswa, kisi- kisi soal, alat evaluasi serta menyusun alat evaluasi bersama guru mitra.
c)   Menyusun lembar kerja sisiwa bersama guru.
d)   Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan guru bersama guru mitra.
b.   Tahap Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran IPS.
Adapun kegiatannya sebagai berikut:
Pertemuan pertama
Dalam pertemuan ini membahas materi tentang mengenal peta dengan urutan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “apakah telah mengenal internet” sebagai prasayarat untuk dapat mengikuti pembehasan materi mengenal peta melalui media google earth,
2.  Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan melakukan demonstrasi mengenal peta melalui media google earth.
3. Guru menjelaskan rencana kegiatan dan tujuan pembelajaran.
4. Guru memberikan penjelasan mengenai cara penggunaan media google earth
5. Guru memberikan soal latihan berupa lembar kerja siswa yang dapat dikerjakan secara individu.
6. Guru berkeliling mengawasi dan memberi bimbingan kepada siswa yang kurang mengerti.
7. Setelah cukup diberi waktu 30 menit guru bersama siswa membahas soal latihan dengan cara menunjuk siswa untuk memaparkan di depan kelas, dengan bimbingan guru siswa lain mencocokkan hasil kerjanya.
8. Selesai membahas latihan- latihan soal, guru menanyakan pada siswa soal- soal manakah yang belum dikuasai ataupun yang sudah dikuasai oleh siswa.
9. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman.
10. Guru memberikan PR kepada siswa untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan kedua
Kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut:
1. Guru membahas PR dan menerangkan soal yang dianggap sulit oleh siswa
2. Guru memberikan soal test pada siklus I dengan waktu 50 menit.
3. Guru mengoreksi hasil kerja siswa dan mempersentasikan hasil tes siklus I
cTahap Pengamatan (observasi)
Mengingat dalam penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru, maka pada tahap pengamatan (observasi) aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dipantau oleh peneliti dan dibantu oleh salah seorang pengamat dengan menggunakan pedoman lembar observasi aktivitas siswa.
d.Tahap Refleksi
Pada tahap ini data- data yang diperoleh dari siklus I dikumpukan untuk dianalisis dan selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang diperoleh, sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan aktivitas belajar dan minat belajar siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Aktivitas dan minat belajar inilah yang nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya.
Siklus II
a.Tahap perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I baik yang berkaitan dengan sisiwa, guru ataupun perangkat, maka diadakan perencanaan ulang meliputi:
1. Pendekatan, strategi, metode dan media pembelajaran
2. Menciptakan suasana belajar yang lebih melibatkan keaktivan siswa
3. Menyusun struktur pembelajaran yang lebih efektif dan efisien
4. Pengelolaan kelas
Perencanaan yang lainnya sama sebagaimana pada perencanaan siklus pertama.
b.
Tahap Tindakan
Pertemuan ketiga
Dalam pertemuan ini membahas materi mengenal simbol- simbol pada peta dengan
urutan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
1.         Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “apa yang dilihat jika melihat sebuah
peta” sebagai prasarat untuk dapat mengikuti pembahasan materi mengenal simbol- simbol pada peta.
2.         Guru melaksanakan rencana kegiatan dan tujuan pembelajaran.
3.          Guru menjelaskan mengenai simbol- simbol pada peta, dan serta tujuan simbol- simbol dalam membaca peta.
4.         Guru memberikan soal latihan berupa lembar kerja siswa yang dapat dikerjakan secara individu.
5.         Guru berkeliling mengawasi dan memberi bimbingan kepada siswa yang kurang mengerti.
6.         Setelah cukup diberi waktu 30 menit guru bersama siswa membahas soal latihan dengan cara menunjuk siswa untuk memaparkan di depan kelas, dengan bimbingan guru siswa lain mencocokkan hasil kerjanya.
7.         Selesai membahas latihan- latihan soal, guru menanyakan pada siswa soal- soal manakah yang belum dikuasai ataupun yang sudah dikuasai oleh siswa.
8.         Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman.
9.         Guru memberikan PR kepada siswa untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.


Pertemuan keempat
10.     Dalam pertemuan ini membahas materi mengenai simbol- simbol pada peta dengan urutan kegiatan sebagai berikut:
1. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa” apakah siswa masih mengingat simbol- simbol pada peta” sebagai prasarat untuk melanjutkan materi minggu lalu.
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menunjukkan simbol- simbol yang ada pada peta google earth.
3. Guru menjelaskan rencana kegiatan dan tujuan pembelajaran
4. Menggunakan media google earth guru memberikan penjelasan mengenai simbol- simbol seperti simbol danau, jalan, sungai, laut, gunung, dll
5. Guru memberikan soal latihan siklus II berupa lembar kerja siswa yang dikerjakan secara individu.
6. Guru berkeliling mengawasi dan memberi bimbingan kepada siswa yang kurang mengerti.
7. Setelah cukup diberi waktu 30 menit guru bersama siswa membahas soal latihan dengan cara menunjuk siswa untuk memaparkan di depan kelas, dengan bimbingan guru siswa lain mencocokkan hasil kerjanya.
8.  Selesai membahas latihan- latihan soal, guru menanyakan pada siswa soal-    soal manakah yang belum dikuasai ataupun yang sudah dikuasai oleh siswa.
9.   Guru mengoreksi hasil kerja siswa dan mempersentasikan hasil tes siklus II
10.   Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman.
11. Guru memberikan motivasi kepada siwa untuk mengulangi pelanjelasan mengenai materi mengenal peta dengan menggunakan google earth di rumah.
c. Tahap Pengamatan (observasi)
Observasi dilakukan sebagaimana pada siklus I, yaitu pada tahap pengamatan (observasi), aktivitas siswa selama proses pembelajaran dipantau langsung oleh peneliti dan dibantu oleh salah seorang pengamat dengan menggunakan pedoman lembar observasi aktivitas siswa.
d. Tahap refleksi
Peneliti menganalisis semua tindakan kelas pada siklus II, sebagaimana yang dilakukan pada siklus I. selanjutnya peneliti melakukan refleksi. Apakah dengan media yang digunakan dalam penelitian ini akan meningkatkan minat belajar siswa.

D.    Teknik Pengumpulan Data
      Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:
1.  Data tentang aktivitas belajar siswa diperoleh melalui pengamatan langsung kepada  setiap siswa dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan terhadap indikator-indikator yang meliputi ketelitian, sikap kritis, ketekunan, kreativitas, pemusatan perhatian, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengerjakan lembar kerja siswa dan membuat rangkuman.
2. Data tentang minat belajar siswa diperoleh melalui proses belajar dan keaktifan siswa.
3. Data tentang proses pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi yang berisi aspek- aspek proses pembelajaran.
E.  Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu membandingkan minat belajar sebelum tindakan dengan sesudah tindakan.
1.      Data tentang aktivitas belajar siswa
Data tentang aktivitas belajar siswa dengan menggunakan media gogle earth dapat dianalisis dengan menggunakan persamaan:
%aktivitas belajar siswa = skor total yang diperoleh x 100 %
Skor Maksimum
2.      Data tentang minat belajar siswa
Data tentang minat belajar siswa dengan menggunakan media google earth dianalisis dengan menggunakan persamaan:
           %aspek minat belajar siswa = Jumlah skor yang diperoleh x 100%
            Jlh skor maksimum
3.      Data tentang indikator belajar siswa
Data tentang indikator belajar siswa dengan menggunakan media google earth dianalisis dengan menggunakan persamaan:
% indikator belajar siswa= Jumlah skor yang diperoleh x 100%
Jlh skor maksimum
4.      Data tentang hasil belajar siswa
Data tentang hasil belajar siswa dengan menggunakan media google earth dianalisis dengan menggunakan persamaan:
% indikator belajar siswa= Jumlah skor yang diperoleh x 100%
Jlh Siswa (32)
Dalam menentukan kriteria aspek- aspek tahapan penilaian belajar siswa digunakan pedoman sebagai berikut:
80% - 100% = SB
70% - 79% = B
60% - 69% = C
0% - 59% = K












BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
1.      Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIA SMP Negeri 3 Sungai Ambawang dengan jumlah siswa 32 orang orang, yang terdiri dari 12 orang siswa laki- laki dan 20 orang siswa perempuan.
Menurut pengamatan peneliti secara fisik dan intelegensi bahwa siswa kelas VIIA memiliki kecakapan yang hampir sama atau rata- rata. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas dan minat belajar siswa kelas VIIA mengenai materi peta di saat melaksanakan observasi awal yang menjadi landasan peneliti dalam melakukan tindakan.
a.  Observasi Awal
Dari observasi awal yang peneliti lakukan ternyata banyak didapati masalah-masalah serta kelemahan- kelemahan siswa, sehingga siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran IPS khususnya materi peta. Hal ini disebabkan oleh:
1). Kurangnya keterampilan guru dalam memilih media yang tepat dalam pembelajaran, 2). Guru belum memanfaatkan/menggunakan media google earth.
3). Minat belajar siswa kurang atau belum sesuai dengan apa yang diharapkan. dan masalah yang paling menonjol yaitu dalam melaksanakan pembelajaran kebanyakan masih bersifat konvensional, artinya guru masih mendominasi jalannya pembelajaran dan belum memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal sehingga pembelajaran yang dilakukan cenderung kurang menarik bagi siswa. Selain itu guru belum sepenuhnya memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Kebanyakan masih menggunakan alat peraga standart/ yang manual seperti menggunakan peta, atlas atau globe (media 2 dimensi). Untuk mengatasi hal itu perlu diadakan uji coba menggunakan media pembelajaran yang baru yaitu melalui google earth.
Melihat kondisi tersebut peneliti berkolaborasi dengan guru
mata pelajaran IPS hendak memperbaiki minat belajar siswa ini dengan mempehatikan hal- hal yang harus dibenahi seperti alat atau media yang dapat menarik minat siswa dengan memanfaatkan media google earth dalam proses pembelajaran.
b. Tindakan Siklus I.
Setelah dilakukan observasi awal dan diketahui minat belajar siswa, maka langkah yang selanjutnya adalah dilakukannya tindakan siklus I yang terdiri dari empat tahap. Tahapan- tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti terlebih dahulu mendiskusikan dengan guru mata pelajaran IPS tentang permasalahan pembelajaran dan tindakan yang direncanakan, menyusun perangkat pembelajaran berupa rencana pembelajaran yang disetting sebagai PTK, bahan pengajaran yang akan diberikan, menyiapkan media pembelajaran pendukung, bahan tugas untuk siswa, kisi- kisi soal, alat evaluasi serta menyusun alat evaluasi bersama guru mitra, menyusun lembar kerja sisiwa bersama guru, menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan guru bersama guru mitra.
Dari hasil kesepakatan peneliti bersama kolaborator untuk memanfaatkan media google earth sebagai media yang akan digunakan, pelaksanaan siklus I ini diadakan dua kali pertemuan. Hal ini bertujuan untuk melihat aktivitas siswa dalam meningkatkan minat belajar IPS terutama dalam materi mengenal peta. Mengingat betapa kompleksnya materi pengenalan peta jika menggunakan media google earth yang dapat dilihat secara nyata, baik dari wilayah- wilayahnya, simbol- simbolnya, lautannya, pulau- pulaunya dan gunung serta wilayah- wilayahnya yang dari yang terbesar sampai wilayah terkecil.
b)      Tahap Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran IPS. Adapun kegiatannya sebagai berikut:
Pertemuan Pertama
Dalam pertemuan ini membahas materi tentang mengenal peta dengan urutan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “apakah telah mengenal internet” sebagai prasayarat untuk dapat mengikuti pembehasan materi mengenal peta melalui media google earth,
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan melakukan demonstrasi mengenal peta melalui media google earth.
3. Guru menjelaskan rencana kegiatan dan tujuan pembelajaran.
4. Guru memberikan penjelasan mengenai cara penggunaan media google earth.
5. Guru memberikan soal latihan berupa lembar kerja siswa yang dapat dikerjakan
secara individu.
6. Guru berkeliling mengawasi dan memberi bimbingan kepada siswa yang kurang mengerti.
7. Setelah cukup diberi waktu 30 menit guru bersama siswa membahas soal latihan dengan cara menunjuk siswa untuk memaparkan di depan kelas, dengan bimbingan guru siswa lain mencocokkan hasil kerjanya.
8. Selesai membahas latihan- latihan soal, guru menanyakan pada siswa soal- soal manakah yang belum dikuasai ataupun yang sudah dikuasai oleh siswa.
9. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman.
10. Guru memberikan PR kepada siswa untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan kedua
Kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut:
1. Guru membahas PR dan menerangkan soal yang dianggap sulit oleh siswa
2. Guru memberikan soal test pada siklus I dengan waktu 10 menit.
3. Guru mengoreksi hasil kerja siswa dan mempersentasikan hasil tes siklus I.
c. Tahap Pengamatan (observasi)
Mengingat dalam penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru, maka pada tahap pengamatan (observasi) aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dipantau oleh peneliti dan dibantu oleh salah seorang pengamat dengan menggunakan pedoman lembar observasi aktivitas siswa.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS mengenai materi mengenal peta menggunakan media google earth pada siklus I masih kurang, hal ini terlihat dalam beberapa aspek penilaian aktivitas belajar siswa yakni kedisiplinan, keseriusan, adanya interaksi siswa dengan media yang digunakan, keaktifan siswa, motivasi siswa dan siswa senang menerima pelajaran serta siswa merasa terbimbing dalam kegiatan belajar mengajar.
d.Tahap Refleksi
Setelah dilakukannya pelaksanaan maka diadakan refleksi. Kegiatan ini berguna untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan aktivitas belajar dan minat belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan yang nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya. Pembelajaran IPS dengan menggunakan media google earth dalam data aktivitas belajar siswa bahwa dari hasil refleksi dan deskripsi data yang telah diuraikan tersebut ternyata dari segi hasil aktivitas belajar, minat belajar dan segi indikator belajar siswa yang diadakan oleh peneliti belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih kurangnya minat siswa dalam menggunakan menggunakan media google earth terutama pada pembelajaran IPS mengenai materi Peta. Peneliti menyimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan ini belum mencapai indikator kinerja yang sesuai dengan harapan dan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Tindakan Siklus II
a.Tahap perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I baik yang berkaitan dengan sisiwa, guru ataupun perangkat, maka diadakan perencanaan ulang meliputi:
1. Pendekatan, strategi, metode dan media pembelajaran
2. Menciptakan suasana belajar yang lebih melibatkan keaktivan siswa
3. Menyusun struktur pembelajaran yang lebih efektif dan efisien
4. Pengelolaan kelas.
5. Perencanaan yang lainnya sama sebagaimana pada perencanaan siklus pertama.
b. Tahap Tindakan
Pertemuan ketiga
Dalam pertemuan ini membahas materi mengenal simbol- simbol pada peta dengan urutan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “apa yang dilihat jika melihat sebuah atlas” sebagai prasarat untuk dapat mengikuti pembahasan materi mengenal simbol- simbol pada peta.
2. Guru melaksanakan rencana kegiatan dan tujuan pembelajaran.
3. Guru menjelaskan mengenai simbol simbol pada peta, dan serta tujuan simbol- simbol dalam membaca peta.
4. Guru memberikan soal latihan berupa lembar kerja siswa yang dapat dikerjakan secara individu.
5. Guru berkeliling mengawasi dan memberi bimbingan kepada siswa yang kurang mengerti.
6. Setelah cukup diberi waktu 30 menit guru bersama siswa membahas soal latihan dengan cara menunjuk siswa untuk memaparkan di depan kelas, dengan bimbingan guru siswa lain mencocokkan hasil kerjanya.
7. Selesai membahas latihan- latihan soal, guru menanyakan pada siswa soal- soal manakah yang belum dikuasai ataupun yang sudah dikuasai oleh siswa.
8. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman.
9. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan keempat
Dalam pertemuan ini membahas materi mengenai simbol- simbol pada peta dengan
urutan kegiatan sebagai berikut:
1. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa” apakah siswa masih mengingat simbol- simbol pada peta” sebagai prasarat untuk melanjutkan materi minggu lalu.
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menunjukkan simbol- simbol yang ada pada peta google earth.
3. Guru menjelaskan rencana kegiatan dan tujuan pembelajaran
4. Menggunakan media google earth guru memberikan penjelasan mengenai simbol- simbol seperti simbol danau, jalan, sungai, laut, gunung, dll
5. Guru memberikan soal latihan siklus II berupa lembar kerja siswa yang dikerjakan secara individu.
6. Guru berkeliling mengawasi dan memberi bimbingan kepada siswa yang kurang mengerti.
7. setelah cukup diberi waktu 30 menit guru bersama siswa membahas soal latihan dengan cara menunjuk siswa untuk memaparkan di depan kelas, dengan bimbingan guru siswa lain mencocokkan hasil kerjanya.
8. Selesai membahas latihan- latihan soal, guru menanyakan pada siswa soal- soal manakah yang belum dikuasai ataupun yang sudah dikuasai oleh siswa.
9. Guru mengoreksi hasil kerja siswa dan mempersentasikan hasil tes siklus II
10. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman.
11. Guru memberikan motivasi kepada siwa untuk mengulangi pelanjelasan mengenai materi mengenal peta dengan menggunakan google earth di rumah.
c. Tahap Pengamatan (observasi)
Observasi dilakukan sebagaimana pada siklus I, yaitu pada tahap pengamatan (observasi), aktivitas siswa selama proses pembelajaran dipantau langsung oleh peneliti dan dibantu oleh salah seorang pengamat dengan menggunakan pedoman lembar observasi aktivitas siswa.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS mengenai materi mengenal peta menggunakan media google earth pada siklus II sudah baik, hal ini terlihat dalam beberapa aspek penilaian aktivitas belajar siswa yakni kedisiplinan, keseriusan, adanya interaksi siswa dengan media yang digunakan, keaktifan siswa, motivasi siswa dan siswa senang menerima pelajaran serta siswa merasa terbimbing dalam kegiatan belajar mengajar.
d.Tahap refleksi
Peneliti menganalisis semua tindakan kelas pada siklus II, sebagaimana yang dilakukan pada siklus I bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan media google earth dalam data aktivitas belajar siswa, minat belajar siswa dan pengamatan indikator belajar siswa dapat dilihat bahwa deskripsi data yang telah diuraikan tersebut bahwa ternyata dari segi hasil aktivitas belajar, minat belajar dan segi indikator belajar siswa yang diadakan oleh peneliti sudah mencapai hasil yang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan nampaknya minat siswa dalam menggunakan media google earth terutama pada pembelajaran IPS mengenai materi Peta. Peneliti menyimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan ini telah mencapai indikator kinerja yang sesuai dengan harapan/ berhasil dan tidak dilanjutkan ke siklus berkutnya.
B.     Pembahasan
Dari hasil refleksi dan deskripsi data yang telah diuraikan tersebut bahwa ternyata dari segi hasil aktivitas belajar, minat belajar dan segi indikator belajar siswa yang diadakan oleh peneliti belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih kurangnya minat siswa dalam menggunakan menggunakan media google earth terutama pada pembelajaran IPS mengenai materi Peta. Peneliti menyimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan ini belum mencapai indikator kinerja yang sesuai dengan harapan dan akan dilanjutkan ke siklus berkutnya . Dari hasil refleksi dan deskripsi data yang telah diuraikan tersebut bahwa ternyata dari segi hasil aktivitas belajar, minat belajar dan segi indikator belajar siswa yang diadakan oleh peneliti sudah mencapai hasil yang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan nampaknya minat belajar siswa dalam menggunakan media google earth terutama pada pembelajaran IPS mengenai materi Peta. Melihat minat belajar siswa kelas VIIA yang dicapai dari siklus I dan siklus II berarti semakin memperjelas adanya manfaat dari penggunaan media google earth dalam pembelajaran IPS terutama materi mengenal peta. Berdasarkan deskripsi yang dijelaskan pada pembahasan tersebut, maka jelaslah bahwa media google earth telah berhasil meningkatkan minat belajar siswa sesuai dengan indikator yang diharapkan yakni jika aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran mencapai 65% dan jika minat belajar siswa yang dikenai tindakan memperoleh daya serap 75% ke atas selama proses pembelajaran.
Dengan demikian, maka hipotesis tindakan yang berbunyi “Jika Dalam Pembelajaran IPS Khususnya Materi Peta Diajarkan Dengan Menggunakan Media Google Earth, Maka Minat Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 3 Sungai Ambawang Akan Meningkat dan Dapat Diterima.














BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dengan pelaksanaan pembelajaran IPS pada materi peta dengan pemanfaatan media google earth yang sesuai dengan prosedur yang direncanakan mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Sungai Ambawang. Pada siklus pertama belum bisa mencapai hasil seperti yang diharapkan, karena siswa masih belum terbiasa. Setelah ada motivasi maka pada pelaksanaan siklus kedua ada perubahan yang sangat berarti ke arah yang sangat baik. Siswa sudah menunjukkan peningkatan minat dalam belajar IPS terutama pada materi peta dengan pemanfaatan media google earth.

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada kepala sekolah
a) Lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas.
b) Hendaknya lebih menekankan pada guru untuk menggunakan media pembelajaran yang tepat dan canggih untuk kelancaran proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
2. Kepada Guru
a)  Diharapkan dalam suatu pembelajaran dapat menggunakan media yang tepat demi mendukung kelancaran pembelajaran
b) Diharapkan kepada guru agar selalu menggunakan peta google earth pada pembelajaran IPS tentang materi pengenalan peta agar siswa lebih tertarik lagi dan ingin mencoba sendiri dimana saja (warnet, dan rumah).
















DAFTAR PUSTAKA
Arif Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Raja Grasindo Persada

Arthur J. Gates dalam Fudyartanto http://www.find-docs.com/aspek-aspek-minat-belajar-pada-siswa.html (27-1-2011)

Agus Wandi. 2009. “ Penggunaan Gogle Earth” http://awidyarso.co.cc.

Crow, L.D., dan Crow, A. 1982. Psikologi Pendidikan, penerj. Kasijan Z,. Surabaya: PT Bina Ilmu

Dailer dalam Sumartono. 1983. Modifikasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung Tarsito

Dimiyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta

Hamalik.2004. Kurikulum dan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara

Mohamad Arbin Samsudin, 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta PT.Rosdakarya

Purbakawaca dalam Nurkancana, 1987. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta Rineka Cipta

Rahadi Aristo. Media Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar.Jakarta

Uno. Dkk. 2004. Model Pembelajaran. Nurul Jannah Gorontalo

Usman Basirudin. 2002. Metode Pembelajaran. Ciputat Press. Jakarta

Rahmat Widodo, 2010. Google Earth,http://pieterkemur.wordpress.com







LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


NAMA SEKOLAH            :     SMP NEGERI 3 SUNGAI AMBAWANG
Mata Pelajaran                   :     Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester                :     VII / 2
Standar Kompetensi          :     4.       Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya
Kompetensi Dasar             :     4.1.    Menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi   keruangan
Indikator                                 :         1.            Membedakan peta, atlas, dan globe
1.             Mengidentifikasi jenis, bentuk dan pemanfaatan peta
Alokasi Waktu                   :     2  jam pelajaran ( 1 x pertemuan )

A.     Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1.       Dengan menggunakan media google earth,  peserta didik dapat menjelaskan perbedaan  peta, atlas dan globe
b.       Dengan menggunakan media google earth,  peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis peta
c.       Dengan menggunakan media google earth,  peserta didik dapat mengidentifikasi bentuk peta
d.       Dengan menggunakan media google earth,  peserta didik dapat mengidentifikasi manfaat peta

B.     Karakter siswa yang diharapkan :          Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

C.    MATERI PEMBELAJARAN
1.      Perbedaan peta, atlas dan globe
a.        Peta adalah gambaran konvensional sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang ditampilkan pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.
b.        Atlas adalah kumpulan peta-peta yang disusun secara teratur dan dijilid rapi menjadi sebuah buku.
c.        Globe adalah tiruan bola bumi dalam ukuran kecil atau bentuk miniatur dari bumi.

  1. Mengidentifikasi jenis-jenis peta.
 Ada berbagai jenis peta. Jenis-jenis peta tersebut digolongkan berdasarkan  isi dan skala    yang digunakan.
a.         Berdasarkan isinya, peta terdiri atas :
~  peta umum dan peta khusus atau peta tematik. Contoh peta umum antara lain ialah peta dunia dan peta Indonesia. Termasuk dalam kelompok ini ialah peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara rinci. Contoh peta khusus antara lain ialah peta wisata, peta curah hujan, peta vegetasi, dan peta kepadatan penduduk.
b.        Berdasarkan skala yang digunakan, peta dapat dibedakan menjadi :
 ~ peta skala sangat besar, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, dan peta skala sangat kecil.

  1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk peta.
Berdasarkan bentuknya, peta dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu :
 peta datar, peta timbul, dan peta digital.
a.         Peta datar ialah peta yang dibuat pada suatu bidang datar. Inilah peta yang biasa kamu temui sehari-hari.
b.         Peta timbul ialah peta tiga dimensi yang menggambarkan permukaan bumi seperti keadaan sebenarnya. Misalnya, gunung atau rangkaian pegunungan berupa tonjolan ke atas. 
c.          Peta digital ialah peta yang tersimpan di perangkat komputer seperti hard disk,disket, compact disk (CD). Jika ingin menggunakannya, kita memerlukan monitorkomputer.   

  1. Mengidentifikasi pemanfaatan peta.
a.          Ada beberapa manfaat peta umum :
~  Untuk mengetahui daerah pegunungan, dan laut dan sebagainya dengan bantuan simbol-   simbol peta.
~   Sebagai sarana pemandu wisata menunjukkan tempat-tempat objek wisata.
~   Untuk mencari letak suatu tempat dengan pertolongan garis lintang dan garis bujur
~    Untuk mencari daerah waktu dengan pertolongan garis bujur
~     Untuk menentukan daerah iklim matahari dengan bantuan garis lintang
b.          Manfaat peta khusus atau peta tematik :
~    Untuk mengetahui penyebaran daerah penghasil padi, jagung, dan lain-lain.
~   Untuk mengetahui penyebaran daerah penghasil tambang, dan
~    Untuk mengetahui penyebaran penduduk dan jumlah penduduk, dan sebagainya.

G.  Alokasi Waktu                   :           2 x 40 Menit   (pertemuan 1)
H.  Media/Pendekatan/Metode Pembelajaran :
     a. Media Pembelajaran       :  Google Earth
     b. Pendekatan                     :  CTL
     c. Metode                           :  Ceramah, Tanya jawab, pemberian tugas

I.   Kegiatan Pembelajaran      
     1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 Menit)
            a. Pendahuluan
 -    Guru menyiapkan kondisi peserta didik untuk siap belajar
                  -     Guru mengucapkan salam
                  -     Guru dan peserta didik membaca basmallah/doa
            b. Appersepsi
                   -    Guru meminta peserta didik mengingat rute perjalananmu dari rumah ke sekolah!
 -  Peserta didik diminta untuk saling bertukar tulisan tentang rute perjalanan tersebut dengan temannya, kemudian ditanya “Mudah atau sukarkah kamu menemukan rumah temanmu dengan uraian rute perjalanan tersebut ?”
-    Alat bantu apakah yang dapat memudahkan untuk menemukan rumah temanmu tersebut ?
c. motivasi
                   -    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
              -    Guru menyampaikan pentingnya mempelajari peta, atlas dan globe
      2. Kegiatan Inti (60 Menit)
          Eksplorasi
1.            Guru menyampaikan materi
2.            Guru melibatkan secara aktif peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
3.         Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok

Elaborasi
4.             Guru memberi tugas kelompok untuk dikerjakan peserta didik dalam kelompoknya masing-masing
5.            Peserta didik dalam kelompok mampu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
6.            Guru memberi kuis/pertanyaan kepada peserta didik, pada saat menjawab kuis/pertanyaan, peserta didik tidak boleh saling membantu. Demikian seterusnya sampai semua kuis/pertanyaan guru dapat dijawab oleh peserta didik
7.            Guru bersama peserta didik membahas jawaban dari peserta didik atas kuis/pertanyaan yang diberikan  guru
    Konfirmasi
8.            Peserta didik diberi kesempatan bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami (questioning)
9.            Guru menjawab pertanyaan peserta didik
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 Menit)  (Refleksi)
a.         Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran
b.         Peserta didik dan guru melakukan refleksi
c.         Guru memberikan tugas kepada peserta didik membuat rute perjalanan rumah siswa ke sekolah
d.   Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam
J.   Penilaian
      1. Teknik                           :  tes lisan
      2. Bentuk Instrumen          :  Uraian dan jawaban singkat
      3. Soal
           Jawablah pertanyaan ini dengan benar!
           1.     Jelaskan perbedaan peta, atlas, dan globe
           2.     Jelaskan jenis-jenis peta
3.    Jelaskan bentuk-bentuk peta
4.    Jelaskan manfaat peta

      4. Kunci Jawaban

NO
KUNCI JAWABAN
NILAI
1
a.      Peta adalah gambaran keadaan sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang ditampilkan pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.
b.     Atlas adalah kumpulan peta-peta yang disusun secara teratur dan dijilid rapi menjadi sebuah buku.
c.      Globe adalah tiruan bola bumi dalam ukuran kecil atau bentuk miniatur dari bumi.

10


10

10
2
Jenis-jenis peta dapat digolongkan berdasarkan  isi dan skala yang digunakan 
a.      Berdasarkan isinya, peta terdiri atas :
~  peta umum dan peta khusus atau peta tematik. Contoh peta umum antara lain ialah peta dunia dan peta Indonesia. Termasuk dalam kelompok ini ialah peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara rinci. Contoh peta khusus antara lain ialah peta wisata, peta curah hujan, peta vegetasi, dan peta kepadatan penduduk.
b.     Berdasarkan skala yang digunakan, peta dapat dibedakan menjadi :
 ~  peta skala sangat besar, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, dan peta skala sangat kecil.


10





10



3
Berdasarkan bentuknya, peta dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu :
 peta datar, peta timbul, dan peta digital.
1.     Peta datar ialah peta yang dibuat pada suatu bidang datar. Inilah peta yang biasa kamu temui sehari-hari.
2.     Peta timbul ialah peta tiga dimensi yang menggambarkan permukaan bumi seperti keadaan sebenarnya. Misalnya, gunung atau rangkaian pegunungan berupa tonjolan ke atas. 
3.     Peta digital ialah peta yang tersimpan di perangkat komputer seperti hard disk, disket, compact disk (CD). Jika ingin menggunakannya, kita memerlukan monitor komputer.   



10

10


10

4
a.      Ada beberapa manfaat peta umum :
~   Untuk mengetahui daerah pegunungan, dan laut dan sebagainya dengan bantuan simbol-   simbol peta.
~   Sebagai sarana pemandu wisata menunjukkan tempat-tempat objek wisata.
~   Untuk mencari letak suatu tempat dengan pertolongan garis lintang dan garis bujur
~   Untuk mencari daerah waktu dengan pertolongan garis bujur
~    Untuk menentukan daerah iklim matahari dengan bantuan garis lintang
b.     Manfaat peta khusus atau peta tematik :
~   Untuk mengetahui penyebaran daerah penghasil padi, jagung, dan lain-lain.
~   Untuk mengetahui penyebaran daerah penghasil tambang, dan
~  Untuk mengetahui penyebaran penduduk dan jumlah penduduk, dan    sebagainya.

10






10





JUMLAH
100

K.  Media dan Sumber Belajar
      1.   Media                           :  Kartu kuis/ pertanyaan, internet
      2.   Sumber                                    :
            a.    Muh. Nurdin, SW. Warsito, Muh. Nursa’ban, tahun 2008, Mari Belajar IPS, untuk SMP/MTs kelas VII, Jakarta, penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
            b.    IPS kelas VII, 2006, penerbit CV. Teguh Karya Solo

        Format pengamatan pelaksanaan diskusi

NO
Nama Siswa
Aspek
Jumlah Skor
Rata-rata Skor
1
2
3
4
5
1








2








3








4








5








dst









Keterangan :
1.     Keberanian mengemukakan pendapat
2.     Keaktifan/peran serta
3.     Menghargai pendapat teman
4.     Kerja sama dalam kelompok
5.     Memecahkan masalah

Rata-rata skor =   Jumlah skor/Jumlah aspek
Rentang penilaian :
Sangat Baik (A)     =    85 – 100
Baik (B)                 =    70 – 84
Cukup (C)                   =          55 – 69
Kurang (D)                  =          40 – 54
Kurang Sekali        =    < 40


Mengetahui,
Kepala SMPN 3 Sungai Ambawang



Lahmudin A. Rani, S.Pd
NIP. 195810131980121003

Sungai Ambawang,    Januari 2012
 Guru Mapel  IPS



 Ina Yulianti, S.Pd
 NIP. 197207242008012003




















KISI-KISI SOAL PRE TEST DAN POST TEST

Standar Kompetensi       :  4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan
 lingkungannya
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
INDIKATOR
NO. SOAL
KUNCI
4.1.   Menggunakan peta, atlas, dan globe, untuk mendapatkan informasi keruangan
·       Pengertian peta, atlas, dan globe
·        Membedakan peta, atlas, dan globe
1
C
2
D
3
B
4
B
5
A
·       Jenis peta dan bentuk peta
·        Mengidentifikas jenis, bentuk dan pemanfaatan peta
6
A
7
B
8
D
9
D
10
C
11
B
12
C
13
D
14
C
15
A
16
D
17
A
18
B
19
A
20
C














Kelas   : VII(Tujuh)                                                                 Semester          : II (genap)


Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi  tanda silang (X)

1.      Gambaran permukaan bumi yang diskalakan dan dibuat pada bidang datar, dan dilihat dari atas  disebut …
a.       Atlas                                                                            c.    Peta
b.      Legenda                                                                       d.    Kaligrafi

2.      Kumpulan bermacam-macam peta yang disusun rapi dalam bentuk buku disebut … .
a.       Miniatur                                                                       c.    Globe
b.      Peta                                                                             d.    Atlas

3.      Tiruan bola bumi dalam ukuran kecil atau bentuk miniatur dari bumi disebut … .
a.       Miniatur bumi                                                              c.    Atlas
b.      Globe                                                                          d.    Peta

4.      Peta biasanya ditampilkan pada bidang datar sedangkan globe ditampilkan dalam bentuk … .
a.       Buku                                                                           c.    Kaligrafi
b.      Tiruan Bola bumi                                                        d.    lembaran peta

5.      Tampilan atlas yaitu dalam bentuk sebuah buku yang berisikan … .
a.       Lembaran-lembaran peta                                             c.    legenda
b.       Lembaran gambar                                                       d.    daftar isi

6.      Peta yang menggambarkan objek wisata yang terdapat di suatu daerah adalah jenis peta … .
a.       Peta pariwisata                                                                         c.     Peta flora dan fauna
b.      Peta tambang                                                               d.     Peta iklim

7.      Sebuah peta memiliki skala 1 : 5.000. termasuk jenis peta … .
a.       Geografis                                                                    c.    Besar
b.       Kadaster                                                                      d.    kecil

8.      Yang bukan merupakan jenis peta berdasarkan skalanya adalah … .
a.       Peta kadaster                                                               c.    peta geografis
b.      Peta skala sedang                                                         d.    Peta datar

9.      Jenis peta berdasarkan isinya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu … .
a.       Peta timbul dan peta digital                                          c.    Peta khusus dan peta timbul
b.      Peta umum dan peta digital                                          d.    Peta khusus dan peta umum    

10.  Perhatikan Peta Indonesia berikut ini

      
Peta Indonesia termasuk dalam jenis peta … .
a.      Khusus                                                                       c.    Umum
b.     Datar                                                                           d.    Digital

11.     Berdasarkan bentuknya, peta yang tersimpan dalam film, disket, dan hardisk termasuk … .
a.     Peta biasa                                                                    c.    Peta umum
b.     Peta digital                                                                  d.    Peta timbul

12.     Pada peta umum, bagian atas peta selalu menunjukkan arah … .
a.     Barat                                                                           c.    Utara
b.     Selatan                                                                        d.    Timur

13.     Untuk menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi     digunakan … .
a.      Garis astronomis                                                        c.    Legenda
b.     Inset                                                                           d.    Skala

14.    Simbol warna biru pada peta menunjukkan daerah … .
a.      Dataran rendah                                                          c.    Perairan
b.     Pegunungan                                                               d.    Dataran tinggi

15.    Unsur atau bagian peta yang berisi keterangan simbol-simbol adalah … .
a.      Legenda                                                                     c.    Orientasi arah
b.     Judul peta                                                                  d.    inset

16.      Luas daerah pada peta harus sesuai dengan luas daerah sebenarnya dilapangan, ini syarat menggambar peta yaitu … .
a.      Unconform                                                                c.    Conform
b.      Equidistant                                                                d.    Equivalent

17.      Berikut ini yang bukan syarat yang harus dipenuhi dalam menggambar peta adalah … .
a.       Unconform                                                                c.    conform
b.      Equidistant                                                                d.    Equivalent

18.      Memperbesar atau memperkecil peta secara sederhana dapat dilakukan dengan sistem dam  atau petak-petak melalui pertolongan garis … .
a.       Garis lintang                                                              c.    Garis bujur
b.      Garis koordinat                                                         d.    Garis astronomis 

19.       Untuk mengetahui penyebaran penduduk dan jumlah penduduk suatu daerah merupakan salah satu manfaat dari … .
a.       Peta khusus A                                                                       c.    Peta umum
b.       Peta penduduk Indonesia                                          d.    Peta kepadatan penduduk

20.     Berikut ini yang bukan manfaat peta umum adalah … .
a.        Untuk mencari letak suatu tempat dengan pertolongan garis lintang dan garis bujur
b.       Untuk mencari daerah waktu dengan pertolongan garis bujur
c.        Untuk mengetahui penyebaran daerah penghasil tambang
d.       Untuk mencari daerah waktu dengan pertolongan garis bujur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar